FAKTA MENGEJUTKAN tentang Bocah "Buronan Internasional" Ini
Anda tentu tahu tentang bocah ini kan? Videonya belakangan ini viral di media sosial. Pada video itu, dia mengacungkan jari ke arah kamera, dan video ini pun di-stitch oleh banyak orang, termasuk para artis papan atas.
Awalnya, saya mengira bocah ini orang Indonesia. Tapi ternyata orang Thailand. Terlihat dari nomor plat motornya.
Yang menarik adalah: Pada video tersebut, bocah ini dibonceng oleh seorang ibu berjilbab. Berarti dia muslim?
Iya. Ternyata bocah ini berasal dari Pattani, Thailand Selatan, yang mayoritas penduduknya memang muslim. Bocah ini namanya: Kamaludin.
Alhamdulillah, kebetulan dulu saya beberapa kali pergi ke Pattani, dan sedikit banyaknya mengetahui kehidupan masyarakat Muslim di sana.
Jadi, Pattani dulunya merupakan sebuah kerajaan bernama Kesultanan Pattani Darussalam. Kerajaan ini merupakan bagian dari Nusantara. Jadi kebayang kan, seberapa luas Nusantara di zaman dahulu?
(Lantas akibat penjajahan oleh negara-negara Eropa, Nusantara pun akhirnya terpecah menjadi beberapa negara, seperti saat ini).
Belakangan, Kesultanan Pattani Darussalam dijajah oleh Siam. Dan inilah sebabnya, kenapa Pattani akhirnya menjadi bagian dari Thailand.
Di Pattani, umat Islam memang mayoritas. Namun di Thailand secara umum, mereka tentu jadi minoritas.
Sebagai minoritas, Seperti apa nasib umat islam di Pattani?
Alhamdulillah... Berkat baiknya hubungan diplomasi antara ulama Pattani dengan Kerajaan, maka pemerintah Thailand "tidak berani" mengutak-atik daerah ini. Mereka dibiarkan hidup damai, tidak pernah diganggu.
Namun kerajaan Thailand mencoba "mengerdilkan" Pattani dengan cara:
1. Melarang umat Islam di Pattani menjadi pegawai, khususnya pegawai negeri. Maka hampir semua umat Islam di Pattani menjadi pedagang.
2. Pemerintah Thailand menciptakan sebuah pencitraan, yang memberikan kesan bahwa Pattani itu daerah yang tidak aman, banyak bom meledak, banyak teroris, dan sebagainya.
Jika kita naik mobil di jalan raya di Pattani, maka setiap beberapa kilometer harus melewati pos penjagaan tentara. Di sekeliling pos dipajang foto orang-orang yang dituduh sebagai teroris.
Pos tersebut sebenarnya hanya formalitas. Tujuannya untuk membangun pencitraan bahwa Pattani adalah daerah yang tidak aman.
Gara-gara pencitraan seperti ini, maka tidak ada investor asing yang berani berbisnis di Pattani.
Berita baiknya: Masyarakat Pattani punya gerakan wakaf yang sangat baik. Mereka punya koperasi besar, yang berfungsi untuk menopang perekonomian umat Islam di Pattani.
Lewat gerakan wakaf, mereka membangun banyak sarana, termasuk Pattani Asean Mall (PAM), yang didirikan beberapa tahun lalu. Lewat PAM, mereka berharap perekonomian Pattani bisa berkembang pesat.
Beberapa tahun lalu, saya pernah menghadiri FESTIVAL WAKAF PATTANI. Acaranya sangat meriah. Bagi warga Pattani, acara ini sudah seperti ajang rekreasi dan silaturahmi yang sangat menyenangkan. Mereka beramai-ramai mendatangi acara ini, rela datang dari jauh naik bis, mobil pickup, sepeda motor, dan sebagainya.
Masya Allah. Bercerita seperti ini, tiba-tiba saya kangen. Ingin kembali berkunjung ke Pattani.
Jadi ingat: Dulu saat di Pattani, rombongan kami sempat naik mobil keliling desa. Di sebuah desa, kami singgah di sebuah rumah penduduk untuk beli dan makan durian Thailand berwarna orange, yang rasanya sangat enak.
Jakarta, 14 Mei 2022
(Oleh: Jonru Ginting)
[Video]