WANHEARTNEWS.COM - Balap mobil Formula E sebentar lagi digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara atau tepatnya pada 4 Juni 2022. Jakarta menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah Formula E 2022.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi DKI Jakarta Munir Arsyad mengatakan, pihaknya siap mendukung total gelaran Formula E Jakarta.
"Demi nama baik bangsa dan negara kita harus mendukung Formula E. Ini bukan sekedar hajatan Jakarta, tapi hajatan dunia," kata Munir dalam keterangannya, Kamis (26/5).
Munir menekankan bahwa Formula E Jakarta bukanlah event kaleng-kaleng karena akan disaksikan di 170 negara di berbagai belahan dunia.
"Formula E ini event internasional, makanya aneh kalau ada yang tidak mendukung dan malah nyinyir," kata Munir dikutip Kantor Berita RMOLJakarta.
Sebagai ajang balap mobil internasional, Munir menilai wajar apabila Formula E Jakarta menjadi incaran para pencinta otomotif dari berbagai negara.
Hal ini terlihat dengan pembeli tiket Formula E yang lebih dari 50 persennya adalah orang luar negeri.
Berdasarkan catatan Panitia Penyelenggara Formula E Jakarta, selain dari Indonesia, pembeli tiket Formula E Jakarta antara lain berasal dari negara Jepang, Australia, Amerika Serikat, Filipina, India, Italia, Britania Raya, Malaysia, Turki, Tunisia, Polandia, Norwegia, dan Argentina.
Munir berpandangan, dengan dominasi penonton Warga Negara Asing (WNA) itu mampu menyumbang devisa bagi pendapatan negara.
"Sehingga diharapkan itu membawa devisa masuk ke Indonesia," kata Munir.
Diketahui, tiket Formula E sudah mulai dijual sejak 1 Mei 2022. Tiket Formula E paling murah dijual dengan harga Rp 250 ribu dan paling mahal yakni Rp 10 juta.
Munir berharap penyelenggaraan balap mobil listrik ini diharapkan juga dapat mendukung program Jakarta Langit Biru yang diusung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Munir menambahkan, terpilihnya sebagai tuan rumah Formula E akan membawa Jakarta ke pentas dunia dan ikut serta dalam memperbaiki kualitas lingkungan.
"Selain itu diharapkan pula ada keuntungan ekonomi yang berlipat dalam penyelenggaraan balapan ini," demikian Munir.
Sumber: rmol