WANHEARTNEWS.COM - Orang terkaya di dunia, Elon Musk kini dalam bahaya. Dia terancam dihabisi nyawanya oleh para pendukung Vladimir Putin.
Seperti diketahui, bos mobil listrik Tesla dan pemilik baru Twitter itu dikenal sangat menentang Rusia menginvasi Ukraina.
Elon Musk quip membantu tentara Ukraina memerangi Rusia dengan mengerahkan satelit Starlink untuk berkomunikasi para serdadu Ukraina.
Dukungan tersebut membuat loyalis Presiden Rusia Vladimir Putin mengkritik dan memanggilnya dengan nama.
Kritikan tersebut kini telah menjadi ancaman bagi kehidupan miliarder tersebut.
Hal itu terlihat dari postingan Musk di akun Twitternya bahwa ia telah mendapat pesan dari Dmitry Rogozin, Kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos.
Dia kemudian memposting tangkapan layar teks dalam bahasa Rusia yang akan menjadi pesan yang dikirim ke pers Rusia oleh Rogozin.
Menurut terjemahan yang dibuat oleh TheStreet, teks ini berisi ancaman terhadap kehidupan Musk.
Baca juga: Putin Bakal Kirim Peringatan Hari Kiamat ke Barat Senin 9 Mei, Rusia Akan Nyatakan Perang?
"Dari kesaksian kepala staf Brigade Marinir ke-36 Angkatan Bersenjata Ukraina yang ditangkap, Kolonel Dmitry Kormyankov, dapat disimpulkan bahwa peralatan pelanggan berbasis darat dari perusahaan satelit Starlink Elon Musk dikirim ke militan Nazi.
Batalyon Azov dan Marinir Angkatan Bersenjata Ukraina ke Mariupol dengan helikopter militer," tulis Rogozin.
"Menurut informasi kami, pengiriman dan pengiriman kotak PO ke Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menerima dan mentransmisikan Internet dari Starlink dilakukan oleh Pentagon."
Oleh karena itu ia menyimpulkan bahwa "Elon Musk dengan demikian terlibat dalam penyediaan pasukan fasis di Ukraina dengan komunikasi militer."
Kemudian berikut ancaman pada hidup Elon Musk
"Dan untuk ini kamu harus menjawab dengan cara dewasa, Elon, tidak peduli bagaimana kamu membuat orang bodoh itu."
Seperti diketahui, ketika invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari, pengusaha sequential itu adalah CEO pertama dari sebuah perusahaan multinasional yang mendukung Ukraina.
Musk tidak hanya dengan jelas memilih Kyiv, tetapi dia juga mengirim terminal Starlink, layanan koneksi web satelit dari perusahaan kedirgantaraannya SpaceX, ke Ukraina.
Starlink tidak hanya memungkinkan warga Ukraina mengakses web secara independen, layanan ini juga memungkinkan negara tersebut tetap berhubungan dengan dunia luar.
Starlink terutama digunakan di daerah yang dibom oleh Rusia dan daerah terpencil.
Layanan ini juga membantu pihak berwenang Ukraina dalam perang komunikasi melawan Moskow.
Elon Musk juga pernah menantang Presiden Vladimir Putin dengan mengusulkan duel dengannya untuk mengakhiri perang ini.
Dukungan Starlink
Dilaporkan oleh The Washington Post, seperti halnya Pemerintah Amerika Serikat, Elon Musk yang memiliki kekayaan sebesar Rp 3.852 triliun itu jadi pendukung Ukraina.
Ia mengirim satelit Starlink yang dioperasikan oleh SpaceX untuk mengirim sinyal web di Ukraina.
Cara kerjanya adalah seperti antena pada umumnya, dia akan menerima sinyal dari luar angkasa.
Dan kelebihannya adalah bahwa antena Starlink ini dapat dibawa ke mana, diprioritaskan untuk pedesaan atau daerah yang terputus dari koneksi web.
"Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina, lebih banyak terminal (antena) sedang dalam perjalanan," customized organization Musk di Twiteer-nya.
Ukraina telah menerima ribuan antena dari perusahaan Elon Musk maupun sekutu Eropa, dan terbukti sangat efektif bagi warga di sana, lapor Washington Post.
Starlink sendiri adalah konstelasi web satelit yang dioperasikan oleh SpaceX. Starlink telah memberikan akses kepada 32 negara di dunia.
Starlink menghubungkan pengguna hanya dengan menggunakan sebuah antena yang dapat diatur di mana saja.
Pengguna dapat mematikan dan membawanya sesuai dengan kebutuhan.