WANHEARTNEWS.COM - Indonesia mengirim responsnya kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait dengan situasi perang di Kyiv, yakni menolak permintaan pengiriman senjata militer namun tetap berkontribusi dalam bantuan kemanusiaan dan mengedepankan perdamaian antara Ukraina dan Rusia.
Pesan itu disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam perbincangan telfonnya dengan Zelensky pada Rabu (27/4).
“Dalam perbincangan telfon saya dengan Presiden Ukraina, saya memperoleh update terkini dari situasi perang disana. Di perbincangan yang sama, juga terdapat permintaan persenjataan dari Indonesia,” ujar Jokowi dalam video rilis Sekretariat Presiden yang ditayangkan di YouTube pada Jumat (29/4).
“Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia, melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain,” tambahnya.
Jokowi menegaskan, meskipun Indonesia tidak mengirim bantuan senjata kepada Ukraina, Jakarta akan tetap mengirim bantuan kemanusiaan kepada Kyiv.
Terkait dengan undangan G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada November nanti, Jokowi telah mengirimkan undangan kepada seluruh negara G20 tanpa pengecualian, dengan harapannya bahwa G20 bukan dijadikan sebagai pemecah bangsa negara global, melainkan pemersatu.
“Topik utamanya adalah dampak dan solusi untuk pandemi Covid-19 dan situasi perang di Ukraina, maka dari itulah saya mengundang Zelensky (bukan anggota Uni Eropa maupun G20) untuk hadir kedalam KTT G20,” jelas Jokowi.
“Dan ketika saya berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (pada Kamis (29/4)), dia telah mengupdate situasi negosiasi dengan Ukraina masih berlangsung hingga kini, saya menekankan bahwa pentingnya bagi perang untuk segera diakhiri dan solusi damai terus dapat dikedepankan,” pungkasnya.
Sumber: RMOL