WANHEARTNEWS.COM - Karena dapat julukan "Man of Contradiction" dianggap nyata, dianggap menjadi alasan Presiden Joko Widodo tak disambut pejabat Amerika Serikat (AS) saat tiba di AS untuk mengikuti acara KTT Asean-AS.
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, tidak disambutnya Presiden Jokowi oleh pejabat AS dianggap sangat memalukan bagi bangsa dan negara Indonesia.
"Karena Jokowi datang ke AS sebagai Presiden, tidak ada sambutan oleh pejabat AS di bandara saat datang ke AS, Jokowi sudah tidak dianggap lagi oleh pejabat AS," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/5).
Padahal kata Muslim, Jokowi sebagai Presidensi G20 tidak sepatutnya tidak disambut oleh pejabat AS. Sehingga kata Muslim, hal tersebut membuktikan bahwa kepemimpinan Jokowi sebagai Presidensi G20 dianggap tidak ada.
"Ini sangat memalukan. Bisa jadi pejabat AS anggap Jokowi tinggal menghitung hari, tinggal jatuhnya saja. Barangkali karena itulah Jokowi tidak dihargai lagi," kata Muslim.
Bahkan, Muslim curiga bahwa pejabat AS menganggap Jokowi sebagai manusia "Man of Contradiction" seperti yang ditulis oleh Ben Blend.
"Presiden yang tidak dapat dipercaya karena suka berbohong dan ingkar janji. Bagaimana mau dipercaya dunia internasional termasuk pejabat-pejabat AS kalau gemar berbohong dan suka tipu-tipu rakyat?" pungkas Muslim.
Sumber: rmol