WANHEARTNEWS.COM - Ulama kharismatik Nahdlaltul Ulama (NU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus mengungkapkan kesedihan atas wafatnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif , Jumat (27/5/2022). Mengenang sang sahabat, Gus Mus tampak terbata-bata berbicara.
“Saya sangat sulit berbicara karena beberapa waktu yang lalu kami masih kontak dengan beliau, saya secara pribaditerus memupuk persaudaraan yang kita mulai sejak lama,” ujar Gus Mus ketika didapuk untuk berbicara tentang sahabatnya itu dalam Takziyah Virtual PP Muhammadiyah untuk Buya Syafii Maarif dikutip dari tvMUchannel, Sabtu (28/5/2022).
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Tholibin, Rembang, Jawa Timur menuturkan pernah satu kemah ketika menunaikan ibadah haji bersama Buya Syafii Maarif.
Dia mengaku mengagumi kesederhanaan Buya Syafii Maarif yang terus dipelihara sampai akhir hayatnya.
“Orang mau sikap sederhana mudah, bersikap jujur juga mudah, mempunyai tekad perjuangan untuk agama dan bangsa itu mudah. Yang sulit adalah terus bersikap seperti itu, dalam bahasa kia disebut istikamah,” kenangya.
Gus Mus melanjutkan Buya Syafii Maarif istikamah menjadi guru bangsa, istikamah menjadi teladan umat, dan istikamah dalam akhlakul karimah. Dia menyamakan almarhum Buya Syafii sebagai seorang waliyullah.
"Istikamah inilah yang menyebabkan saya yakin, saudara saya Syafii Maarif milik bangsa Indonesia yang terindah ini adalah waliyyun min auliyaillah," kenangnya.
Mustasyar PBNU menceritakan soal ciri-ciri wali yang termaktub dalam kitab suci umat Islam, salah satuya adalah soal tidak adanya rasa takut dan kesedihan.
"Buya Syafii Marrif adalah wali Allah terkasih. Beliau tidak takut melarat, tidak takut dihinakan orang, beliau tidak takut dinilai orang," tuturnya.
Sumber: Sindonews