WANHEARTNEWS.COM - Indonesia Corruption Watch (ICW) seharusnya juga independen dan kritis terhadap robohnya atap tribun penonton sirkuit Formula E. Apalagi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sedang melakukan penyelidikan terhadap penyelenggaraan Formula E.
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengaku heran dengan sikap diamnya ICW terhadap apa yang terjadi dalam pembangunan sirkuit Formula E.
"Terkait ambruknya atap tribun Formula E, kemana ICW kok justru tidak fokus kepada hal tersebut. Mestinya sebagai lembaga yang konsen terhadap isu-itu tindak pidana korupsi, juga memberikan masukan bahkan kritik terhadap robohnya atap Formula E," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (30/5).
Karena menurut Saiful, bisa jadi jatuhnya atap tribun penonton di sirkuit Formula E dikarenakan adanya spesifikasi teknis yang tidak sesuai, sehingga mengakibatkan struktur bangunan yang tidak kuat.
"Mestinya semua yang berkaitan dengan isu korupsi menjadi prioritas ICW. Bukan hanya kepada pimpinan KPK saja. Karena hal tersebut justru menimbulkan penilaian publik kepada ICW sebagai institusi," kata Saiful.
Saiful berharap, ICW tetap independen dan kritis terhadap seluruh hal yang terjadi, utamanya terhadap isu-isu korupsi, termasuk ketika adanya kecenderungan potensi korupsi dalam pembangunan Formula E.
"Ada apa kok justru ICW lebih condong hanya terkait kepada pimpinan KPK, terlalu kecil kalau ICW hanya mengurusi pimpinan KPK, masih banyak yang lebih besar dan penting dari sekadar mengkritik pimpinan KPK," pungkas Saiful.
Sementara itu, peneliti ICW, Dewi Anggraeni mengaku bahwa ICW tidak memberikan tanggapan atas robohnya atap tribun penonton di sirkuit Formula karena bukan sesuatu yang menjadi concern bagi ICW.
"ICW tidak menanggapi karena memang kami gak concern dengan formula E," ujar Dewi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu sore (29/5).
Bahkan kata Dewi, ICW belum mengumpulkan data khusus tentang pengadaan sirkuit Formula E. Dewi beralasan, sudah banyak pihak yang turut mengawal pembangunan sirkuit Formula E tersebut.
"Belum collect data khusus tentang pengadaan sirkuit Formula E. Dan sudah banyak pihak juga yang turut mengawal pembangunan sirkuit Formula E," kata Dewi.
Namun demikian kata Dewi, terkait adanya atap tribun penonton di sirkuit Formula E yang roboh, dirinya meminta pemenang pengadaan harus bertanggungjawab.
"Tapi pada dasarnya, kalau ada pengadaan publik yang roboh atau rusak, selaku pemenang pengadaan harus bertanggungjawab," pungkasnya.
Sumber: rmol