MAU TINGGAL DI MARS? -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

MAU TINGGAL DI MARS?

Jumat, 20 Mei 2022 | Mei 20, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-20T13:18:42Z

 

MAU TINGGAL DI MARS?

"Jika biaya pindah ke Mars, katakanlah, 100.000 USD (sekitar Rp1,4 miliar), maka saya pikir hampir semua orang dapat bekerja dan menabung dan akhirnya memiliki 100.000 USD untuk pergi ke Mars. Kami ingin membuatnya tersedia bagi siapa saja yang ingin pergi." 

Kalimat itu ringan saja diucapkan Elon Musk, seperti dikutip dari Business Insider (20/4/2022). Tahun lalu, Musk memperkirakan manusia akan mencapai Mars dalam 10 tahun ke depan. 

Ia berencana membangun sebuah negara di Mars. Tidak main-main, hal itu diimplementasikan dalam sejumlah program yang akan dilakukan oleh perusahaan antariksa miliknya, SpaceX dalam beberapa tahun mendatang.

Musk menambahkan, kemungkinan perlu mendaratkan seribu armada di mana masing-masing membawa sekitar 100 penumpang untuk mengembangkan koloni mandiri. 

Hasrat manusia untuk mengintip kehidupan di luar angkasa bahkan menetap di sana bukanlah hal baru. Para sarjana Muslim telah melakukan pencapaian yang mencengangkan berabad lalu.

Tersebutlah cendekiawan Muslim Yaqub bin Tariq yang telah mampu membuat perhitungan perkiraan jarak antarplanet.

Ia juga telah menghitung diamater benda angkasa, dimensi bumi, konsep garis orbit planet-planet, hingga perkiraan tahapan bulan sabit, seperti yang dicatat David Pingree dalam bukunya “The Fragments of the Works of Yaqub bin Tariq”.

Bayangkan, pemikiran yang luar biasa itu dihasilkan sekitar tahun 711 M, atau hanya berselang satu abad setelah Rasulullah SAW wafat. 

Dalam perhitungannya, luas permukaan bumi adalah 1,050 farsaks. Sedang planet lainnya, seperti Venus, Jupiter, Saturnus, dan matahari mencapai 20 ribu farsakh. Satu farsakh sama dengan 6,23 km.

Buah pikirnya itu dituangkan dalam kitab fenomenal “Tarkib al-Aflak” atau Penentuan Orbit. Kitab ini mengundang pujian dari Al-Biruni (973-1050).
Al Biruni sendiri adalah cendekiawan Muslim luar biasa yang menguasai beragam disiplin ilmu. Tercatat ia adalah manusia pertama yang membedakan ilmu astronomi dengan astrologi. Al Biruni juga menegaskan bahwa bumi itu bulat.

Selain astronomi dan astrologi, ia adalah ilmuwan di bidang kartografi, geografi, geologi, mineralogi, antropologi, psikologi eksperimental, matematika, hingga sejarah. 

Karya spektakulernya adalah ensiklopedi astronomi berjudul Kitab Al-Qanun Al Mas'udi yang diselesaikannya pada 1031 M. 

Atas jasanya itu, Khalifah Al Ma’sud menghadiahinya seekor gajah yang sarat dengan muatan perak. Bukannya diterima, hadiah itu dikembalikannya ke kas negara. MasyaAllah!

Tak sedikit ayat dalam Alqur’an yang memberikan isyarat tentang kehidupan di angkasa. Salah satunya QS An Nur 14:
  
"Tidakkah engkau mengetahui bahwa kepada Allah bertasbih siapa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

Ayat ini menunjukkan bahwa di langit ada makhluk Allah yang juga "berakal" yang sedang bertasbih memujinya.

Bagaimana, tertarik dengan tawaran Elon Musk tinggal di Planet Mars?

Jakarta, 19/5/2022

(Uttiek)

×
Berita Terbaru Update
close