WANHEARTNEWS.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis Pemerintah RI mampu membayar utang negara senilai Rp7.052,50 triliun.
Lalu bagaimana cara pemerintah membayarnya?
"Kalau belanja bagus, jadi infrastruktur bagus, SDM (sumber daya manuasia) berkualitas buat Indonesia, ekonomi tumbuh pasti bisa bayar lagi utangnya. Termasuk SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) pasti kita bisa bayar Insya Allah kembali dengan aman," ujar Sri Mulyani dalam acara virtual pada Januari 2022 lalu.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah mengambil utang karena Indonesia membutuhkannya untuk membangun fasilitas yang dinikmati rakyat, memberikan bantuan sosial, subsidi, hingga membayar gaji pegawai negeri.
Sri Mulyani pun meminta masyarakat tidak hanya melihat dari nominal utangnya saja, tapi juga perlu dilihat secara rinci penggunaan utang tersebut.
"Jadi sering yang dengar dari headline utang negara sudah Rp6.000 triliun apakah sudah aman? Dan tidak pernah lihat neraca seluruhnya," jelasnya.
Menurutnya, pendapatan negara anjlok apalagi selama pandemi Covid-19, sedangkan belanja harus terus dilakukan bahkan diperbesar nilainya.
Sebab, pemerintah juga menaikkan anggaran untuk belanja kesehatan, bantuan sosial, juga tunjangan untuk pegawai negeri dan TNI/Polri.
Oleh karenanya, mau tidak mau utang harus dilakukan, baik dari pinjaman luar negeri bahkan dengan penerbitan surat utang.
Sebab, semua itu tak mampu dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja.
"Jadi itu buat kita sendiri dan sebagian utang yang ada nanti kita bayar lagi," pungkasnya. /cnbc