WANHEARTNEWS.COM - NU dan Muhammadiyah adalah dua organisasi terbesar di Indonesia. Kedua ormas Islam yang didirikan dua saudara seperguruan, KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan itu sayangnya masih sering dibanding-bandingkan mana yang lebih baik. Padahal menurut budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun, kedua ormas ini tidak memiliki perbedaan.
Dalam satu ceramahnya, Cak Nun bertanya kepada para jamaah tentang Rasulullah, NU dan Muhammadiyah. Menurut Cak Nun, kita sebagai umat Islam jangan terjebak dengan politik identitas.
"Nabi Muhammad NU apa Muhammadiyah?" tanya Cak Nun.
"Sunni apa Syiah. HTI atau FPI," tanya lagi kepada jamaah yang dijawab berbeda-beda.
"Tidak semuanya. Tidak semuanya tho!"
Jika Rasulullah bukan Muhammadiyah, bukan NU, bukan Sunni, bukan Syiah, HTI atau FPI, menurut Cak Nun semua itu tidak akan menjadi ukuran ketika masuk Islam. "Jadi ukuran apa tidak itu nanti (identitas ormas)?
"Kamu nanti kalau mau masuk surga pakai kartu anggota Banser atau tidak? Ora tho," tanya Cak Nun yang disambut tertawa jamaah.
Menurut Cak Nun, setiap umat Islam mau NU, Muhammadiyah atau ormas apa pun semuanya baik. "Jadi Banser bagus, jadi Ansor bagus, jadi Pemuda Muhammadiyah bagu, sepanjang kamu menjadi Banser, Kokam, atau apa pun yang membuat kamu menjadi lebih dekat dengan Allah dan menjadi kamu lebih baik kepada sesama manusia itu bagus," tegas Cak Nun.
"Jangan mengandalkan keakuan. Jangan mengandalkan identitas," tutur sahabat Gus Dur ini.
Sumber: republika