WANHEARTNEWS.COM - Novel Bamukmin selaku tokoh dari PA 212 memberikan tanggapannya mengenai kasus kontroversi Ustadz Abdul Somad (UAS) yang dilarang masuk ke Singapura.
Dilansir dari hops.id, Kamis 19 Mei 2022, Novel Bamukmin menilai apa yang telah dilakukan oleh Singapura kepada UAS termasuk dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Selain itu, Novel Bamukmin juga meminta DPR agar mengupayakan Singapura untuk menarik perkataannya kembali mengenai UAS.
Jika DPR tidak bisa membuat Singapura mengakui kesalahannya, kasus Ustadz Abdul Somad bisa dibawa langsung ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Singapura jelas telah menjalankan islamofobia dan ini sudah bertentangan dengan PBB, dengan begitu saya berharap atas nama wakil rakyat yaitu DPR RI bisa memanggil Kedubes Singapura agar menarik statementnya. Kalau tidak, DPR bisa mengadukan Singapura ke PBB karena selain itu juga sudah melanggar Hak Asasi Manusia,” ujar Novel Bamukmin, dilansir hops.id, Kamis 19 Mei 2022.
Novel Bamukmin juga menilai kualitas ceramah UAS tidak dibuat-buat dalam arti semuanya telah sesuai dengan aturan dalam agama Islam.
UAS tidak pernah menyembunyikan sebuah kebenaran atau menjadi penjilat demi menyenangkan banyak orang.
“Ini jelas mengada-ngada karena apa yang disampaikan sangat bertolak belakang dan dakwah yang dilakukan UAS, adalah dialog atau tanya jawab sehingga apa yang disampaikan UAS adalah jawaban sebagaimana mustinya dijawab dengan jujur apa adanya, tidak ada yang disembunyikan, beda dengan ulama penjilat yang tidak amanat, menyembunyikan kebenaran dan itu suatu pembodohan serta pendangkalan akidah,” tutur Novel Bamukmin.
Selain itu, Novel Bamukmin meminta pemerintah Indonesia melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Singapura.
Kementerian Luar Negeri Indonesia juga harus memberikan WNI yang tinggal di Singapura peringatan soal kasus UAS ini. Serta pemerintah harus mengupayakan untuk melindungi warga negaranya dimanapun mereka berada.
“Apalagi ini masalah yang sensitif, kalau tidak ada upaya pemerintah untuk hadir membela warganya maka jelas ini ada pemufakatan busuk,” ucap Novel Bamukmin.
Sebagai penutup, Novel Bamukmin memperingatkan Singapura terkait menghina ulama agama dari Indonesia.
Jika Singapura tidak meminta maaf maka Novel Bamukmin akan meminta pemerintah Indonesia untuk memboikot produk dan hal-hal yang berasal dari salah satu negara terdekat dari Indonesia ini.
“Jangan coba-coba menghinakan ulama kami dan segera Singapura harus meminta maaf kepada umat Islam Indonesia. Kalau tidak juga kami akan meminta kepada pemerintah Indonesia segera putuskan hubungan diplomatik dan kepada rakyat Indonesia untuk memboikot produk Singapura serta untuk tidak ke Singapura,” pungkasnya.
Sumber: Makassar.terkini.id