Peluang Gibran di Pilgub Jateng Berpotensi Kandas, Pengamat: Megawati Harus Pertimbangkan Kader '1.000 Karat' -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Peluang Gibran di Pilgub Jateng Berpotensi Kandas, Pengamat: Megawati Harus Pertimbangkan Kader '1.000 Karat'

Senin, 09 Mei 2022 | Mei 09, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-09T06:40:46Z

WANHEARTNEWS.COM - Peluang putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah pada 2024 mendatang dinilai bakal berat. Bahkan, Gibran berpotensi digeser kader PDI Perjuangan lainnya.

Pasalnya, sudah santer beredar nama putra Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Mochamad Herviano, yang digadang-gadang bakal menjadi calon gubernur (cagub) yang diusung PDIP kelak.


Hal ini tak lepas dari kedekatan Budi Gunawan dengan Megawati yang telah terjalin selama ini. Di sisi lain, hubungan Jokowi dengan Megawati belakangan justru dinilai mulai merenggang.

Akan tetapi, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, justru memandang relasi antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi maupun Budi Gunawan bukanlah pertimbangan utama untuk menentukan kader yang maju di Pilgub Jateng.

Menurutnya, perspektif tentang kedekatan BG ataupun kerenggangan Jokowi dengan Megawati, hanya satu tolok ukur yang akan dipertimbangkan.

Adi justru melihat Megawati perlu untuk menilai secara menyeluruh kader yang akan diusung di Pilgub Jateng. Sebab, wilayah pemilihan ini menjadi ceruk suara utama PDIP di pulau Jawa, sehingga disebut sebagai "kandang banteng", dalam Pemilu nanti.

Terkait hal itu, Adi memberikan satu istilah tentang satu poin pertimbangan yang mesti dimasukan Megawati sebelum menentukan cagub yang diusung PDIP pada 2024.

"Mulai dari harus kader seribu karat, kapasitas, kompetensi, elektabilitas, dan seterusnya," ujar Adi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/5).

Lebih dari itu, Adi meyakini Megawati tak akan mencalonkan kader yang kemungkinan akan kalah.

"Tentu calon yang diusung harus berdasar data-data survei yang terukur," demikian Adi.

Sumber: RMOL
×
Berita Terbaru Update
close