WANHEARTNEWS.COM - Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 Din Syamsuddin mengunjungi Ibu Kota Republik Tatarstan Rusia, Kazan. Ia berada di wilayah penganut Islam terbesar di Rusia ini sejak Kamis (19/5) lalu, untuk menghadiri pembukaan Kazan Expo, yaitu pameran berbagai produk dari berbagai negara Islam.
Kazan Expo juga dirangkai ke dalam Halal Expo. Kedua kegiatan ini berlangsung di sebuah kompleks pameran luas dekat Bandara Kazan.
Keesokan harinya, Jumat (20/5), Din Syamsuddin mengikuti Sidang Group for Strategic Vision Russian Federation-Islamic World. Kelompok ini terdiri dari sejumlah tokoh agama, akademisi, maupun politikus dari Rusia dan beberapa negara Islam.
Pada mulanya kelompok ini dipimpin mantan Perdana Menteri Russia Yveny Primakov dan sekarang oleh Presiden Republik Tatarstan Mr. Rustam Minikhanov.
Pertemuan ke-16 sejak forum internasional ini didirikan pada 2006, membahas isu-isu global mutakhir. Setelah mendengarkan ucapan selamat dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan pengantar dari Rustam Minikhanov, ketua kelompok, para anggota satu per satu menyampaikan pandangannya.
Sebagai anggota Kelompok Visi Strategis Russia-Dunia Islam dari Asia, Din Syamsuddin, menyatakan dunia sekarang menghadapi kekacauan (disorder) dan ketakpastian (uncertainty), terutama pada masa pasca-pandemi.
Keadaan demikian, menurut Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini, adalah resultante dari masa pasca-Perang Dingin yang mendorong globalisasi, namun proses ini masih membuka jalan bagi liberalisasi ekonomi dan politik, serta menampilkan kekuatan hegemonik yang mendesakkan arus liberal tadi.
"Penerapannya yang mengambil bentuk standar ganda menciptakan ketakadilan global (global injustice). Inilah masalah serius peradaban dunia dewasa ini," jelas Din Syamsuddin dikutip dari keterangannya, Minggu (22/5).
Di akhir pidatonya, Din Syamsuddin sebagai anggota kelompok mengatakan, kolaborasi Rusia dan dunia Islam adalah penting bahkan mendesak. Maka, menurut Ketua MPP Partai Pelita ini, Kelompok Visi Strategis ini harus berlanjut pada pelaksanaan misi strategis, yakni mendorong kerja sama kedua belah pihak secara nyata, baik dalam skema Government to Government, maupun People to People atau pun Goverment to People.
"Kolaborasi Rusia-dunia Islam bisa menjadi model dan menjadi jembatan peradaban bagi terwujudnya tata dunia baru yang damai, sejahtera, berkeadilan, dan berkeadaban," terang Din Syamsuddin.
Pada kesempatan berada di Rusia, Din Syamsuddin sebagai Chairman of World Peace Forum mengundang Rustam Minikhanov untuk hadir pada World Peace Forum ke-8 yang diadakan oleh Center for Dialogue and Cooperation among Covilizations (CDCC) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta di Solo, pada 16-17 November 2023 mendatang.
Rustam Minikhanov bersama seluruh peserta Sidang turut melakukan peletakan batu pertama sebuah masjid besar di Kazan, menambah jumlah 500-an masjid di Tatarstan, bagian dari Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam itu.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, seluruh peserta diajak ke Bulgar, satu setengah jam di luar Kazan, di tepi sungai besar nan indah, untuk memperingat 1.100 tahun diadopsinya Islam di Tatarstan, bahkan Rusia.
Sumber: kumparan