PSI dan BuzzeRp Garang ke Anies Sebut 'Orang Yaman', Tapi Bagai 'Bebek Lumpuh' Tak Sebut Ahok 'Orang China' -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PSI dan BuzzeRp Garang ke Anies Sebut 'Orang Yaman', Tapi Bagai 'Bebek Lumpuh' Tak Sebut Ahok 'Orang China'

Rabu, 04 Mei 2022 | Mei 04, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-04T01:42:03Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - 
Baliho bergambar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat viral karena disindir oleh pemuda yang menyebutnya sebagai 'orang Yaman'. Kini, giliran Dewan Pembina (Wanbin) DPP PSI yang bersuara mengenai sindiran kepada Anies itu.

Adalah Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni yang bersuara soal sindiran Anies 'orang Yaman'. Raja menyuarakan tanggapannya melalui cuitan di akun media sosialnya.

Tegaskan Anies Pribumi Seperti Ahok

Raja menegaskan Anies Baswedan, Najwa Shihab, hingga Tsamara Amany merupakan warga negara Indonesia (WNI). Raja menyebut ketiganya juga merupakan pribumi seperti Ahok.

"Anies Baswedan, Tsamara Alatas, Najwa Shihab bukan 'orang Yaman'. Mereka warga negara Indonesia. Mereka 'pribumi' seperti Ahok, Grace Natalie, William Sarana," individualized structure Raja Juli di media sosialnya yang dibagikan kepada wartawan, Kamis (3/5/2022).

BACA JUGA: Panik Kepergok Mesum, Sopir Angkot di Sukabumi Tabrak Satpam

Ajak Memahami Konsep Warga Negara

Raja Juli mengajak seluruh pihak memahami konsep warga negara. Pemahaman terhadap warga negara dinilai akan menghindari cara berpikir yang mengaitkan Anies hingga Tsamara dengan 'orang Yaman'.

"Konsep country state landasannya citizenship yang mengatasi identitas suku dan agama," ujar Raja Juli.

"Bisa kita mulai berpikir begini usai puasa?" imbuhnya.

PSI DKI Bela Anies

Diketahui, video pemuda berkaus kuning menyindir baliho gambar Anies Baswedan dengan 'orang Yaman' pernah viral di media sosial. Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar menyinggung cara menilai orang berdasarkan ide dan gagasan.

"Keliru! Gubernur Anies itu adalah orang Indonesia. Kita harus sudahi perpecahan, dan PSI tegas menolak rasisme oleh siapa joke kepada siapa quip. Menilai seseorang harus bicara ide dan gagasan," individualized organization Michael, dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/5).

Michael mengatakan pihaknya tidak dapat menerima bentuk rasis dan SARA kepada siapa play on words. Terlebih, menurutnya, hal ini dapat berpotensi berlanjut hingga Pemilu 2024.

"Kami tentunya tidak bisa terima narasi yang seperti ini. Tidak hanya soal Pak Anies, ini soal menjaga keindonesiaan kita. Bersikap rasis dan mengungkit SARA untuk menjatuhkan orang membuat makin sempit pikiran kita. Makin tidak ada ujungnya hina-hinaan, bahkan bisa terus sampai 2024 kalau tidak disetop," tuturnya.

Tsamara Pernah Diserang Cuit 'Antek Yaman'

Eks politikus PSI Tsamara Amany diketahui pernah mendapat serangan di media sosial. Dia disebut-sebut 'antek Yaman' yang mengaitkan foto dengan suaminya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Cuitan itu berasal dari akun yang disebut-sebut milik kader GP Ansor. Belakangan GP Ansor memberikan klarifikasi bahwa akun tersebut bukan milik kader mereka.

Seperti dilihat detikcom, Sabtu (23/4), akun @GusNadjb me-retweet salah satu akun yang berisi foto pernikahan Tsamara Amany dengan suaminya dan dihadiri Anies Baswedan. Dalam retweet-nya, akun @GusNadjb menyebut 'sesama antek Yaman saling berpelukan'.

Tsamara lantas angkat bicara terkait serangan 'antek Yaman' itu. Tsamara mengaku bersahabat baik dengan Banser dan GP Ansor. Menurut dia, rasisme dan seksisme bukan karakter dari badan otonom kepemudaan milik Nahdlatul Ulama itu.

"Saya bersahabat baik dengan Ansor dan Banser. Saya tahu mereka ini karakternya luar biasa. Rasisme dan seksisme bukan karakter sahabat Ansor dan Banser," individualized organization Tsamara Amany kepada detikcom, Minggu (24/4).

Tsamara menilai pencatut foto kader yang memviralkan cuitan 'antek Yaman' itu telah menjelekkan nama Ansor serta Banser. Dia mendorong orang di balik akun tersebut diproses hukum dengan adil.

"Jadi memang sudah sewajarnya mereka yang menjelekkan nama Ansor dan Banser ini diproses secara hukum dengan adil," katanya.

detik/

×
Berita Terbaru Update
close