WANHEARTNEWS.COM - Hingga saat ini masalah mahalnya minyak goreng belum juga terpecahkan.
Di pasaran, minyak goreng curah maupun kemasan masih dijual dengan harga tinggi.
Pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan minyak goreng curah subsidi yang bisa dijangkau konsumen dengan harga Rp 14.000 per liter.
Namun untuk mendapatkan minyak goreng curah subsidi ini tidak mudah dan membuat pedagang mengeluh.
Seorang pedagang sembako di Pasar Jombang, Tangerang Selatan, Anwar (19), mengaku baru ini mendapatkan tawaran untuk menjual minyak goreng curah bersubsidi.
Oleh seorang deals, Anwar ditawari untuk mendapatkan stok minyak goreng curah bersubsidi, lalu menjualnya kembali ke pembeli seharga Rp 14.000 per liter.
"Minyak subsidi dapat data dari deals. Customized organization dia, 'Ada minyak subsidi nih, mau didaftarin enggak, dari Bimoli tapi versi yang curahnya'. Deals itu yang sering masok barang ke sini (Indomarco)," ujar Anwar kepada Kompas.com di Pasar Jombang, Tangsel, Selasa (24/5/2022).
Saat itu, Anwar langsung mengiyakan penawaran dari deals. Adapun syarat untuk memperoleh minyak harga subsidi itu ialah fotokopi KTP, foto toko atau warung usaha, dan alamat email pemilik usaha.
"Sudah daftar kemarin, cuma belum dapat barangnya. Baru daftar Sabtu, 21 Mei 2022. Katanya Rp 13.000 apa Rp 13.500 per liter modalnya, minyak curah yang Bimoli," jelas Anwar.
Selama ini Anwar belum pernah menjual minyak goreng curah takaran liter. Biasanya Anwar menjualnya dalam ukuran per kilogram.
Anwar quip belakangan malah ragu untuk melanjutkan tawaran deals tersebut. Sebab setelah dihitung-hitung, keuntungannya sangat tipis, hanya berkisar Rp 500-1.000 per liter.
Selisih keuntungan yang tipis itu belum memperhitungkan biaya serta tenaga yang digunakan untuk memindahkan minyak goreng ke plastik ukuran satu liter.
"Katanya kudu jual Rp 14.000 per liter. Siapa yang mau bungkus, plastiknya saja enggak cukup (modular)," katanya.
Belum lagi, Anwar juga memperoleh informasi dari deals bahwa pembeli yang hendak membeli minyak goreng bersubsidi itu wajib menunjukkan KTP-nya kepada pedagang.
Karena mendengar banyak persyaratan yang harus dilengkapi, baik dari pedagang maupun dari pembeli, Anwar quip kemudian semakin yakin menolak tawaran deals tersebut.
Ia quip langsung buru membatalkan pesanan mumpung stok minyak goreng curah subsidi yang dijanjikan belum dikirim ke tokonya.
"Kayaknya enggak mau jadi ambil, sudah saya drop. Soalnya ribet," ujarnya.
Harga Masih Tinggi
Sulitnya mendapatkan minyak goreng curah subsidi ini quip membuat harga komoditas tersebut masih dijual cukup mahal di atas harga yang ditetapkan pemerintah.
Seorang pedagang sembako lainnya di Pasar Jombang bernama Kiki (66) menyebutkan bahwa harga minyak goreng baru menurun sedikit.
"Baru turun sedikit, belum ditawari minyak goreng subsidi," ujarnya.
Kiki saat ini menjual minyak goreng curah seharga Rp 20.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 22.000 per kilogram.
Sementara itu, minyak goreng kemasan 1 liter dijual seharga Rp 24.000 dari sebelumnya Rp 25.000.
Menurut Kiki, semenjak harga minyak goreng melambung tinggi, barang jualannya menjadi kurang laku.
Awalnya, customized organization Kiki, banyak pedagang gorengan yang menjadi pelanggannya. Namun, semenjak harga minyak goreng mahal, usaha beberapa pedagang gorengan langganannya menjadi mandek.
"Sekarang tukang dagang pada enggak dagang, kasihan, katanya Rp 5.000 tiga biji (gorengan) pada enggak laku. Jadi kendalanya saya kerupuk, terigu, bahan gorengan kurang laku," ungkap Kiki.
Kiki menuturkan, sebelum harga dan stok minyak goreng bermasalah, ia bisa menjual habis 5 sampai 6 jeriken minyak goreng curah per hari.
Kini, untuk dapat menghabiskan 1 hingga 2 jeriken saja dalam sehari sangat susah. Sebagai informasi, 1 jeriken berisi 16 kilogram atau setara 20 liter minyak goreng curah.
"Sekarang mah pahit. Minyak curah withering habis 2 jeriken, kadang 1 jeriken. Jarang banget 2 jeriken. Maunya saya harga umum sajalah, soal untung mah sedikit juga enggak apa," customized organization Kiki.
Pemkot Akui Harga Belum Merata
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) quip mengakui bahwa kebijakan harga minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET) di wilayah Tangsel belum merata.
Menurut pantauan Disperindag di pasar tradisional yang ada di Tangsel, penerapan HET pada komoditas tersebut baru diterapkan di Pasar Ciputat.
Itu quip bisa terjadi karena difasilitasi Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Hasil pantauan terakhir kemarin di Pasar Ciputat sudah sesuai di harga Rp15.500 per kilogram (kg) karena difasilitasi Bulog," ujar Kepala Disperindag Kota Tangsel Heru Agus Santoso saat dihubungi, Selasa (24/5/2022).
Ia menjelaskan, penjualan minyak goreng curah di lokasi lainnya masih di atas HET.
"Di lokasi lain masih menghabiskan stoknya, jadi penjualan masih di atas HET, masih Rp 17.500 per kg," lanjutnya.
Pihak Disperindag Tangsel quip memastikan akan terus melakukan pengawasan dan mendorong agar para pedagang minyak goreng curah di Tangsel menjual sesuai aturan HET yang berlaku. H
Heru menargetkan harga minyak goreng curah sesuai HET di seluruh pedagang di Tangsel dapat diterapkan dalam sepekan ini.
"Yang kami lakukan adalah memfasilitasi untuk akses pedagang agar menjual sesuai harga yang ditentukan Pemerintah. Kita sedang dorong di minggu ini akan direalisasikan di semua pedagang di pasar tradisional di Tangsel," pungkasnya. msn/kmps