WANHEARTNEWS.COM - Ahli hukum dan tata negara, Refly Harun menanggapi ucapan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, yang menyebut isi kepalanya hanya fitnah dan kebencian.
Tanggapan Refly Harun cukup sederhana, lakukan survei terhadap dirinya atau Ngabalin yang bisa dipercaya.
"Sekali-sekali disurvei itu, percaya saya atau percaya Ali Ngabalin. Kalau misalnya saya enggak dipercaya, ya sudah enggak apa-apa minta maaf, tapi kalau dia enggak dipercaya mestinya malu sebagai komunikator istana," ucap Refly Harun di kanal YouTube-nya, Sabtu 7 Mei 2022.
Refly Harun mengatakan, hal tersebut tidak menambah kualitas komunikasi istana, justru malah sebaliknya, bertambah parah.
"Jadi kesalahannya bukan pada kritik itu sendiri, tapi pada kemampuan komunikator istana untuk mengkomunikasikan hal-hal yang baik," kata Refly Harun.
Pengamat politik itu juga menjelaskan, tidak ada tuntutan agama untuk menghina orang.
"Kalau saya dibilang fitnah, fitnah apa?" tanya Refly Harun.
Menurut Refly Harun, apa yang dilakukan dalam konsep demokrasi adalah check and balances masyarakat madani.
"Yah ini Ngabalin enggak paham atau pura-pura enggak paham," ujarnya.
Refly Harun juga mengatakan tidak ada kepentingan untuk mengkritik Ali Ngabalin, karena ia hanya staf istana.
"Saya ngapain mengkritik Ali Ngabalin, toh ia hanya petugas istana saja. Bedanya dia dapat gaji dari negara, itu soal lain. Tetapi dalam konsep state dan civil society tidak terlalu penting," katanya.
Pandangan Refly Harun terhadap Ali Ngabalin dan Presiden Jokowi jelas berbeda, karena Presiden diberikan tugas konstitusional.
"Kalau dia melenceng dari tugas konstitusi tersebut, maka justru di situlah kita harus mengingatkannya sebagai rakyat dan itu adalah hak konstitusional ya," jelas Refly.
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin melakukan sindiran kepada Refly Harun.
Dia mengatakan isi kepala Refly Harun hanya ada fitnah dan kebencian.
Hal tersebut diungkap lewat cuitan di media sosial Twitter milik Ali Mochtar Ngabalin.
"Isi kepala dan hatimu penuh fitnah dan kebencian, memang mudah melihat kusutnya pakaian orang lain dari pada sobeknya pakaian kamu. Jaga lisan kau krn sesungguhnya se-Indonesia Raya meragukan kepakaranmu," cuit Ali Ngabalin @AlingabalinNew, Sabtu 7 Mei 2022.
Sindiran itu muncul setelah Refly Harun memberikan analisis terkait Presiden Jokowi pindah salat Idul Fitri dari Jakarta ke Yogyakarta yang membuat panas komunikator istana.
Selama ini mereka sering melakukan serangan verbal, kepada siapa pun yang mengkritik Presiden Jokowi, yang dianggap sama sekali tidak menggambarkan intelektualitas.
"Tapi sekali lagi mohon maaf ya. Ini istilah dalam tanda kutip tentunya," terang Refly Harun. /hops