WANHEARTNEWS.COM - Ekonom senior, Rizal Ramli kembali mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kali ini, Rizal Ramli mengibaratkan Jokowi seperti ‘Lame Duck’ alias 'Bebek Lumpuh'.
Menurutnya, ucapan Jokowi sudah tidak dianggap, tidak berwibawa, dan perintahnya tidak dilaksanakan.
Rizal Ramli mengatakan, Lame Duck biasanya terjadi enam bulan sebelum masa jabatan habis.
Namun anehnya, kata dia, dua tahun sebelum masa jabatan Jokowi habis, Lame Duck sudah terjadi.
“Di negera2 demokratis, seorang Presiden baru menjadi ‘Lame Duck’ (Bebek Lumpuh) 6 bulan sebelum masa jabatannya berakhir,” cuitnya melalui akun Twitter pribadi @RamliRizal pada Rabu, 4 Mei 2022.
“Lame Duck: omonganya sudah tidak dianggap/ tidak berwibawa, perintahnya tidak dilaksanakan. Kenapa masih 2 tahun, @jokowi sudah jadi lame duck ??” timpalnya.
Tak berhenti sampai di situ, eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI ini juga menyoroti pengaruh yang dimiliki Jokowi untuk mencalonkan presiden selanjutnya.
“Mantan2 Presiden biasanya memiliki pengaruh (power of endorsement) untuk mencalonkan calon Presiden berikutnya!” katanya.
Sayangnya, kata RR, alih-alih kuat, dukungan Jokowi justru menjadi beban untuk calon Presiden selanjutnya.
“Mengapa Presiden @jokowi tidak akan memiliki power of endorsement ? Justru dukungannya akan menjadi beban (liability). Mengapa ya ?” pungkasnya.
Sontak saja cuitan RR mendapatkan berbagai macam reaksi pro kontra dari warganet Twitter.
Sebagai informasi, masa jabatan periode kedua Jokowi akan berakhir di tahun 2024 mendatang.
Pemerintah telah resmi menetapkan jadwal Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Jokowi sendiri menepis isu perpanjangan masa jabatan presiden hingga penundaan pemilu dalam rapat terbatas (ratas) yang membahas tentang persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) serentak tahun 2024 bersama jajarannya di Istana Kepresidenan Bogor, pada Minggu, 10 April 2022.
“Saya kira sudah jelas semuanya sudah tahu bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan Presiden dan juga yang berkaitan dengan soal tiga periode,” tutur Jokowi dilansir melalui situs Setkab.go.id.
“Karena jelas bahwa kita telah sepakat pemilu dilaksanakan tanggal 14 Februari dan pilkada dilaksanakan nanti di November 2024, sudah jelas semuanya,” sambungnya. hops