WANHEARTNEWS.COM - Rusia semakin tegas kepada negara-negara yang dianggap tidak bersahabat agar mereka mau membayar gas dengan mata uang rubel.
Dalam pernyataannya pada Junat (20/5), Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan jika negara-negara tersebut tidak mau mengikuti permintaan Moskow, maka persediaan pun akan berhenti.
"Rusia tidak akan memasok gas alam gratis ke negara-negara yang menolak untuk beralih ke skema pembayaran rubel baru," kata Peskov, seperti dikutip dari RT.
"Jelas, tidak ada yang akan memberikan apa pun kepada siapa pun secara gratis," ujarnya.
Ketika Peskov ditanya apakah pengiriman gas ke perusahaan Finlandia Gasum akan berakhir minggu ini, ia memilih tidak menjawab dengan tegas.
“Kami tidak memiliki informasi tentang semua perusahaan yang memiliki kontrak dengan Gazprom. Ini bukan hak prerogatif kami. Untuk detailnya, tentu saja, Anda perlu bertanya kepada Gazprom,” katanya.
Maret lalu Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pemerintah, bank sentral, dan Gazprombank untuk mengembangkan alat yang diperlukan untuk mengalihkan semua pembayaran gas alam Rusia dari "negara-negara yang tidak bersahabat" menjadi rubel setelah 1 April.
Langkah tersebut berlaku untuk negara-negara yang telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia dan telah membekukan cadangan devisanya.
Sumber: RMOL