WANHEARTNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengaku miris melihat kondisi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini.
Terutama melihat kinerja Menteri BUMN, Erick Thohir yang menurutnya justru sibuk melakukan kegiatan kampanye menuju Pemilu 2024 mendatang.
“Adalah kesalahan yang besar memberikan ijin kepada orang yang mengendalikan Kementerian BUMN untuk berkampanye untuk pemilu yang akan datang,” tulis Fahri Hamzah di akun Twitter-nya, Rabu (11/5/2022).
Mantan Wakil Ketua DPR RI itu bilang BUMN rawan disalahgunakan untuk kepentingan politik. Terlebih jaringan BUMN jauh lebih luas dari pemerintah pusat.
“Karena Kementerian tersebut punya jaringan lebih luas daripada pemerintah pusat. Sangat berpotensi disalahgunakan!,” tegasnya.
Fahri juga menyoroti pernyataan Erick Thohir yang mengancam perusahaan swasta mitra BUMN.
“BUMN sudah ancur-ancuran. Tiba-tiba nyalain mitra.. Hari gini…,” sindirnya.
Fahri menjelaskan banyak BUMN yang bermasalah. Mulai dari utang yang menggunung hingga kasus hukum yang menjerat perusahaan plat merah.
“Pak @erickthohir lupa bahwa yang bandel itu adalah BUMN. Ngutang di mana-mana nggak bayar di mana-mana. Kalau bermasalah pajak minta keringanan, kalau punya masalah hukum dengan Mitra minta tolong Kejaksaan dan polisi. Semua untuk kepentingan Kongkalikong kiri kanan..!,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir bakal membuat daftar hitam (blacklist) mitra perusahaan pelat merah yang tidak menaati aturan atau nakal.
“Kerja sama BUMN dan mitra menjadi kunci, oleh karena itu, saya akan nantinya membuat blacklist mitra-mitra yang nakalan, karena saya tidak mau lagi BUMN jadi ajang koruptif, tentu capek benerinnya,” ucap Erick,” ungkap Erick dalam keterangan resmi yang dirilis Senin (9/5/2022).
Erick mengatakan mitra BUMN harus memiliki kontribusi positif dalam setiap kerja sama dengan BUMN. Ia pun siap memberikan apresiasi kepada mitra yang mampu mendorong kinerja BUMN.
“Sebelum menghukum, kami harus beri reward. Makanya kami apresiasi mitra-mitra dengan kategori sangat bagus, tetapi kami juga mapping mitra-mitra yang ada kasus supaya BUMN ikut baik,” ucap Erick.
Sumber: fajar