WANHEARTNEWS.COM - Sosok mantan TNI yang melakukan pengkhianatan bergabung dengan kelompok teroris KKB di Papua.
Ia dicap sebagai salah satu pengkhianat negara, berstatus mantan prajurit TNI.
Sebelum berkhianat, ia bertugas di Batalion Infantri 400/Banteng Raiders Jawa Timur.
Dalam tenggat waktu yang cukup lama berdinas di satuannya, oknum prajurit berdarah Papua ini banyak belajar, bagaimana caranya memegang senjata api.
Bahkan dari pelatihan yang rutin di tempat tersebut, menjadikan sosok tersebut sangat matang dalam mengoperasikan senjata api.
Tapi apa yang terjadi setelah ia mendapatkan semua ilmu dan pengalaman di Yonif Infantri 400/Banteng Raiders Jawa Timur?
Saat diterima sebagai anggota TNI dan bergabung pada batalion tersebut tahun 2015, sosok ini dikenal sebagai orang yang berkepribadian handal.
Disiplin, patuh dan taat pada kesatuan serta punya tanggung jawab tinggi atas semua hal yang diamanatkan padanya.
Ia selalu punya inisiatif, familiar dan terkenal dengan ringan tangan alias suka membantu siapa pun yang berkekurangan.
Dalam hal kemiliteran, sosok yang satu ini juga pantas diacungi jempol. Sebab tak ada cacat cela sejak bergabung dan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia.
Tapi siapa yang menyangka, bila semua yang melekat pada sosok tersebut tiba-tiba berbalik seluruhnya?
Siapa pula yang mengira kalau kondisi itu berubah total, manakala ditugaskan kembali ke kampung halamannya di Papua tahun 2020 lalu?
Mungkin karena semua perubahan yang amat drastis itulah, sehingga sosok yang dikenal sebagai Pratu Lukius Matuan itu akhirnya dicap sebagai pengkhianat.
Sang pengkhianat bernama Pratu Lukius Matuan ini, lahir dan besar di Kota Wamena, Papua. Saat ini ia berusia 26 tahun.
Ia pernah bertugas di Yonif 410/Atugoro, Komando Resor Militer 073/Makutarama, Kodam 1V Diponegoro.
Dari Korem 073 Makutarama inilah, Pratu Lukius Matuan kemudian ditugaskan ke kampung halamannya di Intan Jaya, Papua tahun 2020 silam.
Namun siapa sangka, awal penugasannya ke Intan Jaya Papua, merupakan akhir dari kariernya di tubuh TNI?
Di tanah kelahirannya itulah, Lukius Matuan memutuskan untuk menanggalkan atribut kemiliteran lalu pindah ke TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat).
Detik-detik Lukius Matuan membelot ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, kini jadi bahan pergunjingan publik.
Pasalnya keputusannya untuk membelot ke KKB, hanya dengan alasan tak tahan melihat tindakan TNI yang menembak warga Papua.
Alasannya tersebut dinilai terlalu dicari-cari. Sebab Lukuis tahu betul alasan mendasar TNI diterjunkan ke Papua.
Papua merupakan daerah bergolak lantaran ulah KKB. Kelompok kriminal bersenjata itu melakukan tindakan makar hal mana tak bisa ditolerir di republik ini.
Namun warga Papua merupakan sesasama warga NKRI, sehingga TNI Polri pun tak sampai hati bertindak tegas.
Oleh karena itu, kala Lukius Matuan menyebut alasan tak tahan lihat TNI menembak mati warga papua, adalah asalan yang mengada-ada.
Alasan itu hanya sebagai pembenar bagi tindakannya meninggalkan TNI untuk bergabung ke KKB.
Lantas, bagaimana dengan keberadaan Lukius Matuan di KKB Papua pasca meninggalkan TNI tahun 2021 lalu?
Dari video yang viral di media sosial, terungkap bahwa setelah membelot dari TNI, Lukius diterima bak pahlawan.
Lantaran pernah menjadi prajurit TNI, Lukius Matua pun diserahi tanggung jawab besar sebagai instruktur militer KKB Papua.
Juru Bicara OPM, Sebby Sambom menyebutkan bahwa saat ini Lukius Matuan telah diangkat menjadi salah satu panglima perang KKB.
Pernyataan Sebby Sambom itu tentu ada benarnya. Sebab dengan pengalaman yang dimiliki Lukius Matuan, ia pantas mengemban jabatan tersebut.
Sayangnya, adalah pengalaman yang diperoleh Lukius Matuan, bukannya sebagai emas bagi warga Indonesia di Papua.
Tapi sebaliknya Lukius Matuan bak duri dalam daging. Sebab dari dalam KKB, ia merencanakan semua kejahatan baik terhadap TNI Polri maupun bagi warga sipil lainnya.
Bahkan melalui Juru Bicara OPM, Lukius Matuan menyatakan siap bertempur sampai titik darah penghabisan demi Papua merdeka.
Ironisnya adalah Lukius Matuan yang telah digembleng menjadi sosok bermoral, malah meninggalkan semua itu demi KKB.
Padahal KKB merupakan kelompok kriminal yang sangat kejam, kelompok anarkis yang selalu bertindak makar dari hari ke hari.
Dan, kisah pembelotan Lukius Matuan hingga menjadi sosok yang amat beringas di tengah hutan, kini viral di media sosial.
Pada video yang viral tersebut, terungkap bahwa Pratu Lukius Matuan sesungguhnya telah merencanakan pembelotannya.
Setelah matang akan keputusannya, Lukius Matuan pun secara diam-diam meninggalkan kesatuan TNI pada Maret 2021 lalu.
Saat itu, Lukius Matuan tak membawa satu pun atribut TNI yang melekat pada dirinya.
Jangankan baju loreng beserta seluruh atribut TNI yang dipunyainya, senjata api pun tidak dibawa oleh Lukius.
Saat meninggalkan pos keamanan di Intan Jaya, Lukius hanya membawa pakaian di badan.
Namun tatkala diterima di KKB, Lukius langsung dikenakan seragam KKB, yakni baju loreng entah dari mana asalnya.
Lukius Matuan juga langsung diserahi jabatan mentereng, hal mana tak pernah didapatnya semasih jadi prajurit TNI.
Dulu, Lukius Matuan yang hanya sebagai pratu, kini telah menjadi panglima, pemimpin besar KKB di tanah Papua.
Mantan prajurit TNI di Intan Jawa di bawah BKO Yonif Raider 400/Banteng Raiders Jawa Tengah itu, kini menjadi orang yang ditakuti.
Pasalnya, ia selalu bersikap tegas bahkan tak sungkan-sungkan menjatuhkan sanksi tegas terhadap anggota KKB yang tak patuh pada perintahnya.
Lantas, apakah sejak membelot ke KKB pada Februari 2021 lalu, Lukius Matuan telah membawa perubahan signifikan bagi perjuangan Papua Merdeka?
Bukankah yang terjadi, adalah ruang gerak KKB kini semakin terbatas apalagi sejumlah tokoh penting KKB, telah tumbang satu per satu?
Untuk diketahui, sejak membelok ke KKB, Lukius Matuan langsung dipecat. Bahkan saat ini ia menjadi salah satu sosok yang paling dicari TNI Polri.
Memang awal pembelotan itu, Lukius Matuan dikira sebagai mata-mata bagi TNI Polri.
Tapi hal itu langsung dibantah Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) 17 cenderawasih, Kolonel Amr, Reza Nur Patria.
Reza Nur Patria mengatakan, Lukius Matuan telah membelot sehingga yang bersangkutan menjadi buronan negara.
Apalagi dari informasi yang beredar, Lukis merupakan instruktur perang Kodap VIII Intan Jaya Papua.
Itu artinya, Lukius Matuan merupakan sosok berbahaya bagi TNI Polri dan warga sipil lainnya di Papua.
Untuk itu, kata Reza Nur Patria, tak ada cara lain kecuali segera meringkus sosok tersebut, sehingga ia tak membahayakan pihak lain di Papua.
Untuk diketahui, saat ini Papua terus bergolak. Kelompok separatis di daerah itu tak pernah berhenti melancarkan aksi kejamnya.
Oleh karena itu, seluruh warga diminta waspada, sebab serangan KKB sulit diprediksi.
s; tribunnews.com