WANHEARTNEWS.COM - Anggota Komisi VII DPR RI, Tifatul Sembiring ikut buka suara terkait tulisan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Profesor Budi Santosa Purwokartiko yang menyebut mahasiswa tanpa penutup kepala ala manusia gurun.
Tifatul Sembiring mengaku geram dengan tulisan dari Rektor ITK tersebut karena dinilai merusak suasan lebaran.
Tifatul Sembiring tidak peduli Budi Santosa Purwokartiko sebagai rektor atau bukan tetap sebagai perusak suasana lebaran.
Hal itu diungkapkan oleh Tifatul Sembiring melalui cuitan di akun Twitter @tifsembiring pada Senin, 2 Mei 2022.
"Anda merusak suasana lebaran aja. Mau sebagai rektor atau bukan," tulis Tifatul Sembiring.
Menurut Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, Budi Santosa Purwokartiko yang menyebut mahasiswi yang memakai kerudung seperti manusia gurun sudah termasuk SARA.
Tak hanya itu, dia menekankan tulisan Rektor ITK tersebut dapat dikenakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Lebih lanjut, dia menyebut Budi Santosa Purwokartiko sebagai perusuh kerukunan.
"Anda bilang mahasiswi pakai kerudung itu spt manusia gurun. Ini SARA, UU ITE. Perusuh kerukunan ini," katanya.
Sebelumnya, Budi Santosa Purwokartiko di akun facebooknya melontarkan statemen yang dinilai rasis dan mencerminkan sikap Islamophobia.
Budi Santosa Purwokartiko menyebut istilah manusia gurun terhadap mahasiswi yang menggunakan penutup kepala.
Hal itu diungkapkannya saat menceritakan aktivitasnya sebagai interviewer Beasiswa LPDP Departemen Keuangan mewawancarai 12 mahasiswi calon penerima beasiswa.
"Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun," tulis Budi Santosa Purwokartiko.
s; pikiran-rakyat.com