WANHEARTNEWS.COM - Kematian jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh di Tepi Barat ikut dikecam Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Abbas mengatakan pada Kamis (12/5) bahwa pihak berwenang Israel bertanggung jawab penuh atas pembunuhan Abu Akleh dan menyerukan penyelidikan internasional atas kematian perempuan berkebangsaan Palestina Amerika itu.
Israel, yang telah menyuarakan penyesalan atas kematian Abu Akleh, mengatakan sedang menyelidiki pembunuhan itu dan bahwa tembakan fatal itu mungkin dilakukan oleh seorang pria bersenjata Palestina.
Pihak Israel telah mengusulkan penyelidikan bersama dengan Palestina, meminta mereka untuk memberikan peluru untuk pemeriksaan, namun usul itu ditolak Abbas.
“Kami menolak penyelidikan bersama dengan otoritas pendudukan Israel karena mereka melakukan kejahatan dan karena kami tidak mempercayai mereka,” kata Abbas dalam upacara peringatan resmi untuk Abu Akleh, seperti dikutip dari AFP, Jumat (13/5).
"Otoritas Palestina akan segera pergi ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk melacak para penjahat," tambahnya.
Abu Akleh (51) yang mengenakan rompi biru bertanda "PRESS" tewas ditembak saat meliput operasi penangkapan terbaru yang diluncurkan oleh militer Israel di tengah serangan mematikan Arab di Israel. Wartawan Palestina lainnya di tempat kejadian, Ali Samoodi, terluka.
Jenazah Abu Akleh dibawa dalam iring-iringan mobil dari sebuah rumah sakit di kota pusat Palestina Ramallah menuju kompleks Abbas. Ratusan pelayat berbaris di kedua sisi jalan, beberapa melemparkan bunga.
Kematian itu mengundang kecaman internasional dan Arab, termasuk dari Gedung Putih.
Sumber: RMOL