WANHEARTNEWS.COM - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon menyebut diplomasi Singapura saat ini semakin belepotan setelah menolak Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk ke negara-kota itu pekan lalu.
"Diplomasi Singapura semakin belepotan n kualitasnya spt “banana republic"," kata Fadli Zon melalui akun Twitter-nya, Rabu, 25 Mei 2022.
Banana republic (republik pisang) merupakan istilah yang menggambarkan sebuah negara yang pemerintahnya “berselingkuh” dengan korporasi asing atau kekuatan kolonial untuk kepentingan segelintir penguasa.
Komentar itu disampaikan Fadli Zon setelah Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam, mengatakan bahwa ajaran Ustaz Abdul Somad (UAS) sangat diwaspadai oleh negaranya.
Shanmugam mengklaim sejumlah orang di Singapura telah terpapar radikalisme agama setelah menonton video ceramah UAS.
Dia mencontohkan, seorang pemuda berusia 17 tahun di Singapura terpapar radikalisme agama setelah mendengarkan ceramah UAS.
Menurutnya, remaja tersebut meyakini bahwa bom bunuh diri adalah bentuk pengorbanan yang dibenarkan agama.
Shanmugam juga mengatakan UAS ditolak masuk karena ajarannya bertentangan dengan prinsip yang dianut Singapura.
Penolakan itu berbuah demonstrasi yang dilakukan massa pendukung UAS di Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Jakarta Selatan pada 20 Mei 2022.
Sebelumnya, Fadli Zon menyebut Ustaz Abdul Somad merupakan warga negara Indonesia terhormat, seorang ulama intelektual. Ia juga menyebut tindakan penolakan Singapura itu sebuah penghinaan.
"UAS adalah warga negara Indonesia terhormat, seorang ulama n intelektual. Kejadian ini penghinaan. Sangat tak pantas pihak Singapura memperlakukan UAS spt itu termasuk “deportasi” tanpa penjelasan," kata Fadli Zon melalui akun Twitter-nya @fadlizon, Selasa, 17 Mei 2022.
Sumber: Pikiran Rakyat