WANHEARTNEWS.COM - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan (Sulsel) memperbarui jumlah penumpang Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02, dari 42 menjadi 50 orang.
Dengan bertambahnya jumlah penumpang, 19 orang penumpang masih dilakukan pencarian.
Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi mengatakan berdasarkan pendataan terhadap nakhoda KM Ladang Pertiwi 02 dan juga Kepala Desa Pamantauan. Dari pendataan tersebut tercatat ada 50 orang penumpang KM Ladang Pertiwi 02. Sementara tidak ada data manifest penumpang dari KM Ladang Pertiwi 02
"Bahwa jumlah yang ada sementara kita mendata ini sebanyak 50 penumpang dan ABK. Bagaimana caranya, dari kepala desa sendiri melaporkan warganya yang belum kembali," kata Djunaidi saat jumpa pers di KN SAR Kamajaya, Selasa (31/5).
Djunaidi mengaku awalnya pendataan penumpang sebanyak 51 penumpang. Tapi setelah dilakukan kroscek, ditemukan ada satu nama yang double.
"Namun Basarnas mengecek nama ternyata ada satu nama yang double, yaitu Supriadi sehingga kami prediksi bahwa jumlah 50 sementara. Jadi yang kita cari sekarang sisa 19 orang," tuturnya.
Sementara juragan KM Ladang Pertiwi 02, Supriadi menjelaskan kronologi tenggelamnya kapal, saat melintasi Pulau Kalakuang sekitar 8 mile dari Pulau Pemantauan. Saat itu, kapal tiba-tiba mati mesin.
"Saat itu angin kencang tiba-tiba mati mesin, pompa (air) mati, jadi tidak bisa hidup, baku lawan ombak di sampingnya, saat kapal mau tenggelam saya berteriak ke ABK sama penumpang sedia alat pelampung, gabus dan tripleks," sebutnya.
Terkait jumlah penumpang, Supriadi mengaku tidak mengetahui persis jumlahnya. Ia memperkirakan ada 31 orang penumpang.
"Perkiraan saya itu penumpang ada 31 tapi yang dibilang Pak Desa 51 orang. Itu catatannya dulu pak desa," sebutnya.
Komandan Satuan Patroli (Dansatrol) TNI AL, Kolonel Laut (P) Anis Latif menambahkan pihaknya juga turut melakukan pencarian penumpang KM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di Selat Makassar. Anis mengaku TNI AL mengerahkan empat KRI dan dua kapal Patmar (Patroli Maritim).
"Unsur KRI yang terlibat, Malahayati, Sultan Hasanuddin, kemudian Karimandau, dan Kulaurumpa. Kebetulan memang beroperasi di wilayah Sulawesi dan dipimpin langsung Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II," tuturnya.
Ia menyebut pencarian korban KM Ladang Pertiwi 02 diperluas mulai 50-60 nautical mile (NM). Selain itu, TNI AL juga mengerahkan Patmar untuk melakukan pencarian 19 orang.
Sumber: merdeka