Tuntaskan Kasus Rektor Rasis Keakar-akarnya
Kasus Rektor ITK yang rasis dan provokatif memang harus dituntaskan keakar-akarnya, karena pemikiran mereka ini sudah mengakar dan bukan cuma pemikiran personal Budi Santosa. Ini adalah pemikiran yang dianut sebagian orang di Indonesia, mereka menganggap apa yang dilakukan oleh Rektor Rasis ini melawan pemahaman radikal, narasi-narasi yang diulang-ulang tanpa bisa menjelaskan secara rinci radikal yang mereka tuduhkan secara membabi buta.
Level Rektor ITK ini sudah yang paling mengkhawatirkan, peta kognisinya sudah rusak oleh narasi-narasi kebencian, sehingga akal sehatnya tak lagi normal hingga memiliki sentimen negatif terhadap penutup kepala wanita (jilbab).
Pada level yang lebih umum lagi umat Islam yang menjalankan haknya dalam berkeyakinan dianggap sebagai bentuk radikalisme, misalnya saja wanita yang menggunakan cadar, pria yang memanjang jenggot dan bercelana cingkrang, padahal masalah ini tidak merugikan dan mengganggu siapapun, tapi hal seperti ini sudah dikategorikan sebagai radikalis.
Saya mengajak teman-teman sekalian untuk terus mendorong kasus Rektor ITK ini agar dituntaskan sampai Keakar-akarnya, membersihkan kelompok islamophobia yang ada di pemerintahan dan semua yang terkait dengan kepentingan publik.
Lawan kelompok islamophobia.
(Irvan Noviandana)