WANHEARTNEWS.COM - Penekanan yang terjadi di acara Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Rakyat Indonesia disinyalir berasal dari “orang penting” yang belum berani diungkap oleh sang pemilik Gedung Pandansari, di bilangan Cibubur, Jakarta Timur.
Begitu informasi yang diterima Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun, yang juga hadir sebagai pembicara dalam acara Konsolnas Rakyat Indonesia yang dihadiri sekitar 300 orang dari sejumlah elemen mahasiswa, petani, nelayan, buruh, akademisi, sampai aktivis 98.
"Panitia dan mahasiswa menginfokan tekanan dialami pengelola gedung (Pandansari) yang katanya dari orang penting yang tidak mau disebutkan namanya," ujar Ubedillah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/5).
Sosok aktivis ’98 yang kerap disapa Ubed ini menjelaskan, pihak panitia sudah menceritakan kepada dirinya terkait proses perizinan pelaksanaan acara dan penggunaan Gedung Pandansari sejak jauh-jauh hari.
"Tapi selalu alasanya perizinannya dipertanyakan, padahal sudah ada stempel dari pihak kepolisian," ungkapya.
Dosen ilmu politik UNJ ini juga mendapat informasi terkini dari panitia penyelenggara, bahwa peserta Konsolnas masih bertahan di sekitar Gedung Pandansari, Cibubur, Jakarta Timur, setelah pada rangkaian acara pembukaan Selasa kemarin (10/5) acara diskusi terpaksa digelar di pelataran Gedung Pandansari.
"Peserta masih nunggu gedung dibuka. Mahasiswa dan utusan dari berbagai daerah tetap bertahan di lokasi dengan masuk ke penginapan mengadakan sidang-sidang komisi," tandas Ubed.
Sumber: rmol