WANHEARTNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi berita crazy rich Jepara yang mengaku bangun jembatan dengan dana pribadi di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Seorang warga Jepara yang dijuluki crazy rich bernama Kholil dikabarkan membangun jembatan di Desa Kecapi dengan biaya sekitar Rp3,7 miliar. Sontak kabar tersebut viral di media sosial.
Tapi Kholil disebut merasa tidak mendapat perhatian atau apresiasi dari Bupati Jepara dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kholil juga mengaku sudah menghubungi Ganjar melalui nomor hotline dan email aduan namun tidak ada tanggapan.
Terkait hal itu, Ganjar telah mengecek seluruh layanan aduan, baik nomor hotline, WhatsApp, media sosial, bahkan layanan Laporgub. Dari penelusuran, aduan yang disebutkan dalam berita itu tidak ditemukan.
"Ditulis di media katanya sudah menghubungi saya. Itu orang di Jepara yang bangun jembatan katanya menghubungi saya tetapi di-trace kok nggak ada ya. Sudah 2-3 hari ini kami cari terus. Jangan-jangan saya yang salah. Tidak pernah DM saya. Kalau WA atau DM saya, ya saya balas," kata Ganjar, Kamis (12/5/2022).
Meski demikian, Ganjar mengaku senang dan sangat mengapresiasi warga tersebut. Ia juga berharap crazy rich itu menunjukan keikhlasannya dalam membantu warga.
Ganjar kemudian menyinggung warga yang mengeluarkan uang pribadi untuk membangun jalan di Grobogan.
Crazy rich Grobogan itu bahkan meminta Ganjar untuk meresmikan jalan yang dibangun. Ganjar sendiri sempat mengira bahwa crazy rich Grobogan itu hendak maju di Pilkada mendatang tetapi dari pengakuannya tidak ada maksud itu.
"Saya blak-blakan kalau soal itu. Mbok komunikasi, disampaikan, bahwa tidak peduli dan sebagainya dari sepuluh ribu pekerjaan, satu pekerjaan bisa viral, kadang-kadang yang lain juga hilang. Mudah-mudahan ikhlas," ungkap Ganjar.
Sementara dalam kunjungan kerja di Kabupaten Jepara, Ganjar Pranowo meresmikan jembatan Sinambung di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara.
Jembatan tersebut dibangun menggantikan jembatan bambu yang dulu dipakai masyarakat.
Ganjar menjelaskan Jembatan Sinambung itu dibangun menggunakan anggaran Rp200 juta dan swadaya Rp1 juta. Sumber dana berasal dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2021.
"Kira-kira anggarannya Rp200 juta, tapi ada swadaya masyarakat desa sekitar Rp 1 juta. Luar biasa lho itu. Jadi kalau bantuan pemprov yang selama ini diberikan pada masyarakat bisa seperti ini, wah itu manfaat. Yang penting masyarakat mendukung dan dia sadar pada apa yang kemudian menjadi kepentingan bersama," pungkas Ganjar.
Sumber: era