WANHEARTNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan kunjungan kenegaraan menggunakan APBN, ujungnya dagang urusan pribadi dan kelompok.
“Namanya kunjungan kenegaraan, biayanya dari APBN, ketemunya ada urusan dagangan pribadi/kelompok juga,” kata wartawan senior Agustinus Edy Kristianto di akun Facebook-nya.
Kata Agustinus, kunjangan kenegaraan Jokowi yang berujung dagang pribadi dan kelompok saat melakukan pertemuan pertama dengan CEO Air Products Seifi Gashemi. Blackrock dan JP Morgan adalah pemegang saham Air Products juga.
Pabrik Air Products sudah ada di Cikarang. Jualannya adalah energi hijau. Batu bara yang energi hitam diubah menjadi hijau pakai teknologi mereka.
“Sementara Menko Marives adalah pengusaha batu bara (10% saham TOBA). Kakak Menteri BUMN juga pengusaha batu bara. Dubes Indonesia untuk AS juga pengusaha batu bara—yang sukses mengawal UU Cipta Kerja, yang kita tahu sendiri macam apa muatannya,” ungkapnya.
Kata Agustinus, pertemuan lain kabarnya dengan Elon Musk, pemilik Tesla. Ini urusan mobil listrik, bukan urusan sidang Amber Heard. Apa kaitan dengan GOTO? Ada. Sebab TOBA dan GOTO bikin Electrum (industri kendaraan listrik). Ada pejabat Kantor Staf Kepresidenan juga yang sudah bikin PT mobil listrik.
Sabetan lain, kata Agustinus kelihatannya soal bursa kripto. Tahu sendiri bagaimana belakangan ini keganasan bantingan kripto di market, kan. Bursa kripto juga isu yang amat didorong petinggi Golkar.
“Kalau tidak urusan dagang kelompok itu, Jokowi akan pikirkan kenapa harga migor ‘sukses’ mencapai Rp14 ribu (TAPI per 1/2 liter), harga gas 12 kg naik jadi Rp200 ribu, harga deterjen melonjak, 97% UMKM bangkrut karena pandemi, pengangguran meningkat, harga TBS petani anjlok, ancaman inflasi tinggi di depan mata,” paparnya.
Dalam situasi kacau begini, anehnya, dia malah makin sayang dengan boneka-boneka oligarki dan menikmati semua sandiwara yang dimainkan itu. “Tak ada satu pun yang dihukum/dipecat. Itu artinya Jokowi membenarkan kelakuan mereka,” jelas Agustinus.
Sumber: suaranasional