WANHEARTNEWS.COM - Pengurus Cabang Istimewa Nahdatul Ulama (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal mengaku sedih melihat sebagian muslim yang membela Islam dengan kepicikan dan arogansi.
Terlebih, menurutnya, sebagian muslim ini justru marah dan menuduh dengan sebutan Islamofobia saat dikritik.
“Sebagai muslim, saya sedih melihat sebagian muslim yang membela Islam dengan kepicikan dan arogansi,” kata Akhmad Sahal melalui akun Twitter @sahaL_AS, seperti dikutip Terkini.id pada Sabtu, 11 Juni 2022.
“Udah gitu kalo dikritik, responnya marah-marah. Nuduh Islamofobia bla bla,” sambungnya.
Akhmad Sahal menilai bahwa karena ulah sebagian muslim yang picik dan arogan ini, citra Islam menjadi burut.
“Gara-gara ulah kaum picik yang arogan tersebut, Islam yang sejatinya jembar dan toleran jadi terlihat cupet dan serem,” katanya.
Akhmad Sahal tidak spesifik menyebutkan soal umat Islam yang ia anggap picik dan arogan ini.
Namun, sebelumnya, Akhmad Sahal menyindir sejumlah orang yang memprotes mengenai usaha kuliner masakan Padang non-halal bernama Babiambo.
“Kegoblokan berjamaah!” kata Akhmad Sahal.
Dalam cuitan tersebut, ia melampirkan pernyataan beberapa tokoh, yakni aktivis dakwah, Hilmi Firdausi; Wakil ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas; Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.
Hilmi Firdausi memprotes babiambo yang menjual masakan padang non-halal karena menurutnya, masakan padang terkenal dengan kehalalannya.
Oleh sebab itu, ia menilai modifikasi masakan padang menjadi makanan non-halal adalah sesuatu yang sudah melampaui batas.
“Menurut saya ini sudah melampaui batas. Warga Minang teguh dengan prinsip ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH,” kata Hilmi Firdausi melalui akun Twitter @Hilmi28.
“Masakan Padang terkenal di dunia karena citarasa, kelezatan, dan kehalalannya. Tolong jangan rusak itu. Kalaupun trick marketing, ini sudah kelewatan. Semoga segera diambil tindakan,” sambungnya.
Sementara, Anwar Abbas meminta agar pemilik Babiambo, Sergio diseret ke pengadilan.
“Saya meminta pihak kepolisian agar turun dan menyelesaikan persoalan ini secepatnya serta menyeret yang bersangkutan ke pengadilan,” kata Anwar Abbas pada Jumat, 10 Juni, dilansir dari VOI.
Fadli Zon sendiri, dalam cuitannya, memprotes keras atas penjualan kuliner Minang/Padang menggunakan daging babi.
“Ini sensitif dan merusak prinsip kuliner Minang/Padang yang halal,” kata Fadli Zon yang mengaku sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM).
Fadli Zon mengatakan, kuliner Minang/Padang dikenal sebagai kuliner halal. Apalagi, katanya, orang Minang memiliki prindip ‘adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabulla’.
“Rendang juga sudah diakui dunia sebagai salah satu makanan terenak dari bahan daging halal. Kalau ada yang dunakan daging babi, jelasmelukai orang Minang/Padang,” katanya.
Sumber: Makassar.terkini.id