Mereka mendesak penyidik KPK untuk menyampaikan secara update progres penyelidikan kasus dugaan korupsi Formula E.
"KPK harus lebih jeli melihat kasus Formula E, dan kami berharap KPK bisa mengusut secara tuntas kasus Formula E dengan memanggil pihak terkait khususnya Anies Baswedan, Kadispora dan Bank DKI," kata Koordinator Aksi Ali Ibrahim, seperti informasi tertulis diterima Hops.ID, Jumat, 17 Juni 2022.
Menurutnya, sah-sah saja Anies Baswedan mengklaim gelaran Formula E berjalan sukses meskipun publik juga diduga sudah mengetahui tiket-tiket penontonnya sudah diborong dan dibagikan ke para pendukungnya.
"Tapi ingat, Anies sekali lagi jangan merasa besar kepala dan jumawa karena masih ada PR di depan mata yakni proses hukum Formula E yang kini tengah digarap KPK," katanya.
Dia bersyukur benang merah kasus Formula E ini sudah mulai terurai, seperti pihak Kemenpora sudah hadir dan diperiksa untuk dimintai keterangan terkait anggaran.
Kendati demikian, kata dia, publik berharap banyak KPK bisa dengan cepat menemukan tindak pidananya agar kasus Formula E ini naik ke tahap penyidikan.
"Gerak cepat KPK untuk ungkap koruptor Formula E ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Jangan mau kalah dengan Kejagung yang berhasil mengungkap kasus mafia minyak goreng dalam waktu cukup cepat," ujarnya.
Selain itu, Ali meminta Gubernur DKI dan Panitia Formula E agar menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban mengenai penggunaan anggaran yang sudah digunakan itu disertakan data yang valid.
"Jelaskan dulu ke DPRD dan publik, apalagi ada tudingan dana talangan. Anies jangan jumawa, gentle hadapi saja proses hukum di KPK," katanya.
Dia menambahkan adanya laporan dugaan korupsi pada ajang Formula E membuktikan bahwa konspirasi untuk sebuah kejahatan termasuk korupsi tidak kenal waktu dan situasi.
"Korupsi tidak kenal waktu, KPK harus sikat koruptor-koruptor penghisap uang rakyat," pungkasnya.
Sumber: HopsID