WANHEARTNEWS.COM - Anggota Komisi III DPR RI fraksi Gerindra Romo Muhammad Syafii baru menerima informasi mengenai manfaat dari ganja yang luar biasa dan bisa digunakan untuk kepentingan medis.
Hal itu diungkapkan Romo Syafii dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI bersama orang tua dari Fika yang mengidap penyakit Cerebral Palsy (CP), Santi Warastuti beserta kuasa hukumnya Singgih Tomi Gumilang, dan Peneliti Ganja dari Universitas Syah Kuala Prof Musri Musman
“Saya sangat tertarik ya dari hasil riset di Universitas Syah Kuala yang kita dengar bahwa ganja memiliki 1.269 senyawa kimia, 1 diantaranya Tetrahydrocannabinol (THC), dan cuma THC ini yang berbahaya. Dan barusan saya mendengar meminimalisir munculnya THC itu bisa dilakukan dengan beberapa cara. Paling tidak tadi Bapak (Muari Musman) sudah sampaikan bahwa pemilihan warna botol juga itu bisa menentukan kadar THC dari ganja,” kata Romo.
“Dan hari ini, selain mendengar THC, Saya juga mendengar Cannabidiol (CBD) dan sebagainya yang ternyata manfaatnya luar biasa. Bahkan stunting yang menjadi sebuah persoalan pun bisa dibantu mengatasinya dengan minyak biji ganja,” sambungnya.
Selama ini, Romo menilai ganja hanya berdasarkan pengalamannya sejak ia kecil hingga perjalanan kariernya sampai detik ini bahwa ganja itu haram. Tetapi, itu belakangan disadarinya karena melihat riset-riset ilmiah bahwa ganja kaya akan manfaat.
Atas dasar itu, dari sisi manfaat ganja yang sangat luar bisa itu dan apabila dibutuhkan serta bisa membantu penyakit sejenis Cerebral Palsy (CP), Romo menyambut baik agar ganja bisa digunakan untuk kebutuhan medis.
“Saya kira pertemuan ini luar biasa. Saya ingin mengatakan bahwa kalau memang bisa meminimalisir atau menghabiskan faktor negatifnya, why not?” tuturnya.
“Ini sesuatu yang kita butuhkan untuk medis, untuk kesehatan,” imbuhnya menegaskan.
Bahkan masih menurut Romo, lebih dari itu, ganja juga bisa menjadi pendapatan asli daerah dan APBN Indonesia yang sekarang ruang fiskalnya semakin sempit.
“Jadi saya kira ini sebuah keniscayaan ya,” kata Politikus Gerindra ini.
“Jadi apa yang disampaikan Pak Desmond sebagai pimpinan rapat kita hari ini saya kira itu sesuatu yang memberi harapan ya tentang ganja ini. Tentu mungkin bahasanya kata Pak Nasir Djamil yang berasal dari Aceh bukan melegalisasi ganja tapi mungkin melakukan industrialisasi ganja untuk kepentingan medis dan kesehatan,” demikian Romo.
Sumber: RMOL