WANHEARTNEWS.COM - Lembaga survei The Center for Strategic and International Studies (CSIS) didesak untuk membuka kepada publik siapa saja ahli yang mengaku tidak puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, agar publik tidak menilai bahwa subjek yang disurvei adalah figuran yang berperan sebagai ahli.
Demikian disampaikan oleh Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam terkait hasil survei CSIS yang menyebutkan bahwa 51,8 persen responden dari 170 ahli di bidang sosial, politik, dan ekonomi mengaku tidak puas dengan kinerja Anies.
"Saya kira data yang dirilis oleh CSIS harus dibuka kepada publik. Siapa saja ahli yang dimaksud, jangan-jangan ahli-ahlian atau figuran sebagai ahli," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/6).
Karena menurut Doktor Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) ini, sangat penting bagi CSIS untuk membuka data ke publik atas hasil surveinya.
"Terkait ahli yang dijadikan responden apakah benar-benar ahli independen, atau justru ahli yang memiliki afiliasi tertentu," kata Saiful.
Akademisi Universitas Nasional (Unas) Jakarta ini menilai, hal itu perlu dilakukan oleh CSIS karena banyak hasil-hasil survei yang berseberangan dengan kenyataan yang ada.
"Jangan sampai ada semacam indikasi untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu melalui kajian yang seakan ilmiah. Saya kira kalau memang ilmiah perlu di eksplor kepada publik siapakah ahli yang dimaksud," pungkas Saiful.
Sumber: RMOL