WANHEARTNEWS.COM - Polisi India menembak mati dua demonstran pada hari Jumat (10/6/2022) selama protes jalanan di seluruh negeri yang dipicu pernyataan tokoh Hindu radikal tentang tentang Nabi Muhammad.
“Polisi terpaksa melepaskan tembakan untuk membubarkan pengunjuk rasa dan peluru mengenai beberapa dari mereka, mengakibatkan kematian dua orang,” kata seorang petugas polisi dari kota Ranchi timur kepada AFP (10/6).
Namun sebagian pengunjuk rasa menuduh bahwa pelaku penembakan adalah massa Hindu radikal. Mereka menembak dari dalam kuil.
Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi telah menghadapi reaksi keras dari umat Islam di dalam dan luar negeri, termasuk dari sejumlah negara Islam, setelah dua pejabat dari Partai Bharatiya Janata (BJP) melecehkan nabi Muhammad SAW.
Salah satunya, juru bicara BJP Nupur Sharma, telah diskors dan pejabat lainnya telah dikeluarkan oleh partai.
Namun tindakan tegas BJP itu tidak meredakan kemarahan warga muslim. Sebab isu penindasan terhadap umat Islam India kian hari kian bertambah parah. Mulai isu-isu mulai dari pelarangan beribadah hingga pelarangan pemakaian jilbab.
Di kota Prayagraj, Uttar Pradesh, polisi anti huru hara dengan perisai menyerang dan menembakkan gas air mata ke kerumunan massa pada hari Jumat, lapor ANI.
Sebanyak 109 orang telah ditangkap dari berbagai distrik di Uttar Pradesh oleh polisi atas dugaan peran mereka dalam protes hari Jumat, kata Prashant Kumar, seorang pejabat senior polisi Uttar Pradesh.
Di ibu kota Jharkhand, Ranchi, pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi dan melukai beberapa petugas, kata pejabat senior polisi Anis Gupta kepada Reuters.
Di wilayah mayoritas Muslim Kashmir, kelompok-kelompok kecil berkumpul di puluhan lokasi, beberapa di antaranya meneriakkan slogan-slogan menentang pejabat BJP yang dipecat.
Pihak berwenang di wilayah bergolak itu, yang juga diklaim oleh negara tetangga Pakistan, memutus koneksi internet seluler untuk mencegah kekerasan apa pun, kata seorang pejabat polisi.
Di Ahmedabad, kota utama di negara bagian asal Modi, Gujarat, pengunjuk rasa termasuk anak-anak berbaris memegang poster dua pejabat BJP dan menyerukan polisi untuk menangkap Sharma.
“Sejauh ini, tidak ada tindakan tegas yang diambil terhadap Nupur Sharma,” kata pengunjuk rasa Mohammad Jabir. “Dia harus ditangkap sesegera mungkin.”
Sharma tidak tersedia untuk dimintai komentar. Dia mengatakan minggu lalu bahwa dia tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan agama siapa pun.
Polisi di New Delhi mengatakan pada hari Kamis mengatakan mereka telah mengajukan keluhan terhadap Sharma dan lainnya karena “menghasut orang-orang pada garis yang memecah belah” di media sosial.
BJP telah menginstruksikan para pejabat untuk “sangat berhati-hati” ketika berbicara tentang agama di platform publik dan mengatakan itu tidak mempromosikan penghinaan terhadap sekte atau agama apa pun.
Sumber: arrahmah