WANHEARTNEWS.COM - Felix Siauw mengaku tidak sepakat dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memilih menutup 12 outlet Holywings di DKI.
Tempat nongkrong itu ditutup imbas promosi miras dengan menggunakan nama Muhammad dan Maria yang berbuntut pada kasus penistaan agama yang menyeret enam pegawai tempat hiburan itu ke penjara.
Menurut Penceramah kontroversial itu Anies Baswedan tidak seharusnya membekukan tempat hiburan dengan jumlah karyawan sekitar 3000 orang itu. penutupan Holywings kata dia tidak bisa menyelesaikan persoalan, sebab masalah utamanya adalah keberadaan miras yang diperjualbelikan secara bebas di tempat - tempat hiburan.
“Saya juga nggak sepakat kalau seandainya Holywings ditutup. Kenapa, karena masalahnya bukan itu. Mohon maaf, yang seharusnya ditutup itu yang lebih besar, khomer-nya yang dilarang, mirasnya yang dilarang,” kata Felix dalam acara Catatan Demokrasi TV One dikutip Populis,id Rabu (29/6/2022).
Felix melanjutkan, seharusnya dilakukan Anies Baswedan dan jajarannya melarang peredaran miras di Holywings dan tempat - tempat hiburan lainnya di Jakarta, di mana di tempat - tempat tertentu peredaran alkohol di bawah 5 persen masih diperbolehkan.
“Berarti mabuk 5 persen boleh? Harusnya yang ditutup adalah peredaran miras,” tegas Felix Siauw.
Ustadz Felix Siauw menawarkan sebuah solusi yang juga berhubungan dengan sejumlah karyawan yang bekerja di Holywings jika klub malam tersebut harus ditutup. Karyawan tersebut tentu saja masih bisa bekerja di Holywings jika minuman yang beredar di sana adalah minuman yang halal.
“Saya dari tadi mikirin lho, kenapa nggak ada yang mikir sih, lha Holywings kan banyak, berapa cabang, 44 cabang? Kan bisa jualan air, bisa jualan susu kedelai, bajigur, kan dapat untung juga,” ungkap Felix Siauw.
Sumber: populis