WANHEARTNEWS.COM - Ratusan orang yang mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam (FPI) Reborn, Senin (6/6) mendeklarasikan dukungannya ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hanya saja, penampilan massa yang memakai atribut putih hijau itu jadi sorotan warganet. Bahkan izin keramaian yang dikeluarkan Polda Metro Jaya ikut disorot.
Lembaga Informasi Persaudaraan (LIP) salah satu lembaga yang menyoroti massa yang ikut dalam deklarasi itu.
“Mereka melakukan pemberitahuan ke Polda bahwa mereka (mengaku) FPI akan melakukan Aksi. Apa Polda tidak bisa membedakan mana Real mana Fake? Dan strategi apa yg mereka mainkan sehingga mau membayar banyak masa & mengaku sbg FPI?,” tulis LIP lewat akun Twitter-nya @DPP_LIP.
Tak hanya itu, LIP mengaku heran polisi membiarkan penggunaan atribut mirip Ormas telarang FPI dalam acara itu.
“Adakah keterlibatan salah satu institusi Negara mengatur ini semua? Sehingga aksi yg mereka lakukan dgn banyak masa dan menggunakan atribut palsu berjalan mulus tanpa kekhawatiran?,” ungkapnya.
Warganet pun heran dengan sikap kepolisian.
“Justru polda membedakan, kalo FPI yg asli dihalangi, yg KW dikawal,” komentar akun @Gank**.
Warganet lainnya, justru mengaku heran dengan pakaian yang digunakan massa.
“Nenek2 pakai jeans ketat, jadi anggota FPI?,” tulis akun @aris***.
Sementara itu, Koordinator Aksi M. Jufri membeberkan beberapa alasan mengapa puluhan massa mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, di antaranya selama lima tahun memimpin, Anies dinilai sebagai Gubernur yang telah banyak menorehkan keberhasilan dalam membangun kesejahteraan dan meningkatkan mutu kualitas warga Jakarta.
Terlebih, kata dia, keberhasilan tersebut juga mendapatkan balasan dengan banyak penghargaan yang didapat Anies Baswedan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Semua hal tersebut tidak terlepas dari kemampuan Anies Baswedan dalam melihat persoalan ibukota yang tak kunjung selesai dan cepat dalam mencari solusinya,” ucap Jufri dalam rilisnya.
Sumber: fajar
Foto: Peserta aksi dari massa yang mengatasnamakan FPI Reborn. (Twitter @DPP_LIP)