WANHEARTNEWS.COM - Produser Jakarta Melayu Festival Geisz Chalifah merespons soal Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menegaskan pihaknya tidak akan mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
Menurut Geisz, pendukung Anies Baswedan pun juga tidak membutuhkan dukungan dari pihak PSI.
"PSI tak perlu GR karena timnya Pak Anies terpikir pun tidak untuk mendapat dukungan dari PSI," kata Geisz kepada wartawan, Senin (20/6/2022).
Kemudian, loyalis Anies ini menilai alasan PSI untuk tidak mendukung Anies karena intoleran tidak tepat. Menurut Geisz, selama ini PSI yang berusaha melakukan pencekalan terhadap Anies.
“Terkait intoleransi dan korupsi itu dua hal yang mereka lakukan. Mereka itu intoleran. Selama ini kan berusaha melakukan pencekalan terhadap Anies. Itu kan sikap tidak toleran terhadap hak warga. Kalau dikaitkan dengan pilkada yang membawa isu agama adalah mereka," katanya.
Selain itu, Komisaris PT Ancol itu mengatakan Anies tidak pernah mengucapkan ayat Al-Qur’an untuk kepentingan kampanyenya. Kendati demikian, Geisz mengatakan PSI yang membawa agama di dalam konteks politik.
Anies tak pernah mengucapkan ayat Al-Qur'an untuk kepentingan kampanyenya. Jadi siapa yang membawa-bawa agama di dalam konteks politik? Ya mereka sendiri," kata Geisz.
Lebih lanjut, Geisz juga mengatakan PSI tak punya prestasi. Bahkan, menurutnya mereka tidak memiliki program yang menonjol.
Dia juga menyindir Ketua Umumnya PSI, Giring Ganesha. Ia mengatakan Giring pernah di Drop Out dari kampus sebanyak dua kali.
"PSI adalah partai yang tidak punya kemampuan apa pun. Hanya program kosong saja. Apa yang mereka lakukan sebagai partai? Kita tak pernah tahu, kecuali ketololan ketua umumnya yang DO 2 kali, Giring," katanya.
Sebelumnya, Grace Natalie menegaskan PSI tidak bakal mendukung Anies Baswedan sebagai capres pada pertarungan politik 2024 mendatang.
"Sudah sangat jelas bahwa PSI tidak akan mendukung Mas Anies di Pilpres 2024. Kami memeluk teguh prinsip anti intoleransi dan anti-korupsi. Maka, tak mungkin kami mendukung kandidat yang bermasalah dalam dua atau salah satu prinsip tersebut," ujar dalam keterangan tertulis pada Minggu (19/6/2022).
Bagi PSI, kata Grace, politik bukan sekadar soal menang dan meraih kekuasaan. Sebab, politik menyangkut perjuangan atas prinsip.
"Prinsip harus ditegakkan dengan sebaik-baiknya. PSI menolak untuk bersikap pragmatis dan oportunis," tegas Grace.
Sumber: poskota