WANHEARTNEWS.COM - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dalam risetnya memperkirakan gelaran Formula E di DKI Jakarta (E-Prinx) memberikan dampak ekonomi total sebesar Rp2,638 triliun.
Hal itu disampaikan Ekonom INDEF, Rizal Taufikurahman dalam diskusi publik Dampak Penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2020, Kamis (23/6).
"Artinya untuk ekonomi Jakarta akan menambah potensinya sebesar Rp2,63 triliun terhadap kegiatan ekonomi Jakarta baik itu pelakunya UKM (selama) setahun, jangka pendek," ujarnya.
Jumlah tersebut terdiri atas dampak terhadap PDRB DKI Jakarta sebesar Rp 2,041 triliun dan dampak langsung sebesar Rp597 miliar.
Dampak ekonomi langsung tidak hanya dilihat dari satu hari penyelenggaraan, tetapi dari awal persiapan ajang.
"Kami coba hitung dampak ekonomi langsung. Pertama, dari alokasi capex (belanja modal). Kemudian alokasi opex (belanja operasional), komitmen fee event Jakarta E-Prix, pembelian tiket, transaksi pengunjung UMKM, dan pengeluaran pengunjung," ujar ekonomi INDEF Rizal Taufikurahman dalam diskusi publik Dampak Penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2020, Kamis (23/6).
Jika dirinci, dampak langsung gelaran tersebut terdiri dari alokasi capex gelaran tersebut mencapai Rp213 miliar dan alokasi opex sebesar Rp112 miliar.
Kemudian, komitmen fee event sebesar Rp219 miliar, pembelian tiket dan pengeluaran pengunjung sebesar Rp52,4 miliar. Lalu, transaksi pengunjung UMKM sebesar Rp4,54 miliar.
Penyelenggaraan Jakarta E-Prix juga berdampak pada peningkatan kerja ekonomi sektoral Jakarta dengan peningkatan paling tinggi pada sektor rekreasi dan jasa lainnya sebesar 0,4 persen.
Kemudian sektor komunikasi (0,313 persen), jasa bisnis (0,303 persen), komputer dan elektronik (0,214 persen) dan transportasi udara dan darat (0,208 persen).
Sumber: lawjustice