WANHEARTNEWS.COM - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP diprediksi tidak berumur panjang. Koalisi yang digagas sebulan lalu tersebut bahkan dinilai hanya berusia sekitar 4-5 bulan.
“Saya yakin Koalisi Indonesia Bersatu ini akan bubar pada waktunya sebelum September 2023,” jelas pengamat sosial-politik Tarmidzi Yusuf dalam podcast di akun Youtube Saeful Zaman Channel, dikutip KBA News Jumat, 10 Juni Mei 2022.
Koalisi ketiga ini diprediksi bakal bubar karena mereka tidak akan mencapai kesepakatan siapa yang bakal diusung sebagai calon presiden.
“Mengapa (bubar)? Karena mereka belum bicara figur,” jelasnya.
Diakuinya, sejauh ini ada wacana KIB bakal mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Namun, menurutnya hal itu belum tentu benar.
Bahkan kemungkinan akan ditolak PAN dan PPP. Dua partai ini justru akan mengarahkan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Karena bisa jadi PAN dan PPP akan melirik figur lain. Bisa Anies Baswedan,” jelas Tarmidzi.
Sebagai partai Islam dan partai berbasis massa Islam, dia menjelaskan, dukungan Anies sebagai capres akan mendongkrak perolehan suara keduanya pada pemilihan legislatif.
Dengan mendukung Anies, tokoh yang saat ini mendapat dukungan luas dari umat Islam, mereka akan mendapatkan efek ekor jas (coat-tail effect).
Apalagi kedua partai ini masih harus bekerja kerja untuk lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) di mana harus memperoleh minimal suara 4 persen di pemilihan legislatif agar lolos ke DPR RI.
“Sebab PAN dan PPP ini perlu untuk menyelamatkan diri untuk lolos di parliamentary threshold. Kalau dia mendukung Ganjar, risikonya terlalu besar,” bebernya.
Belum lagi PAN saat ini, masih dalam penjelasan Tarmidzi, berada dalam ancaman Partai Ummat dan Partai Pelita, dua partai yang masih beririsan massa pendukungnya dengan PAN.
“Ini akan berbahaya bagi PAN kalau dia mendukung Ganjar Pranowo,” ungkapnya.
Terutama PPP, yang pada Pemilu 2019 lalu hanya mencapai suara 4,52 persen. Bahkan saat ini banyak lembaga survei yang memprediksi partai ini tidak lolos ke parlemen.
“PPP itu kan sudah kritis. Kalau dia mendukung Ganjar akan habis dia di 2024. Akan tamat riwayatnya,” ungkapnya.
Karena itulah, dia menegaskan lagi, PAN dan PPP akan mendukung Anies. Dengan keduanya mengusung Anies, KIB otomatis akan bubar pada waktunya.
“Jadi menurut saya, KIB ini hanya bumbu-bumbu politik,” tandasnya.
Terkait capres KIB, sebelumnya Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menjelaskan KIB terbuka untuk mengusung tokoh internal KIB atau di luar KIB. Namun yang pasti mereka belum membahas capres-cawapres.
“Karena kami memang belum membicarakan soal capres dan cawapres,” ujar Zulkifli Hasan.
Sementara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjelaskan mereka akan calon mengusung calon yang tak teridentifikasi dengan politik aliran dan siap melanjutkan program ibu kota negara (IKN).
Dia memastikan sudah mengantongi nama capres yang akan diusung pada Pilpres 2024 tersebut. “Calon sudah ada, cuman kita belum umumkan,” kata Airlangga, dikutip dari cnnindonesia.com. (kba)