Persoalan ini menjadi sorotan mengingat Israel tak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia. Belum lagi dengan kemungkinan resistensi masyarakat Indonesia akan kehadiran pemain-pemain Israel.
Iriawan mengatakan, persoalan Israel ini sudah dibicarakan sejak jauh hari. Pada 2019 atau sebelum Piala Dunia U-20 2021 yang batal digelar dicanangkan, FIFA sudah menegaskan situasi ini.
PSSI juga sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah mengenai hal tersebut. Pesan FIFA agar semua tim yang punya tiket ke Piala Dunia U-20 2023 diterima, tanpa terkecuali Israel, disetujui pemerintah.
"Soal Israel saya rasa sudah ada tandatangan agreement [kesepakatan] waktu pemerintah tahun lalu. Siapapun yang datang bisa," kata Iriawan saat ditemui dalam latihan Timnas Indonesia U-19, Kamis (23/6/2022).
"Ini sepak bola, jadi enggak ada masalah. Israel tetap kami akomodir. Itu terakhir kami rapat dengan pemerintah pada tahun lalu berkaitan Israel," ucap lelaki yang biasa disapa Iwan Bule tersebut.
Israel sangat berpeluang tampil di Piala Dunia U-20 2023 karena saat ini menjadi runner up Grup B Piala Eropa U-19 2022. Tim asuhan Ofir Haim ini mengoleksi empat poin dari dua pertandingan.
Pada pertandingan pemungkas grup, Israel akan berhadapan dengan Inggris, Sabtu (26/6/2022). Ini akan menjadi laga penentuan status juara grup, sekaligus memastikan tiket ke Piala Dunia U-20 2023.
Jika kalah dari Inggris, Israel tetap berpotensi menjadi runner up, asal pada saat yang sama Serbia ditahan atau kalah dari Austria. Jika Serbia menang, status runner up akan ditentukan dengan selisih gol.
Jika pun akhirnya Israel kalah selisih gol dari Serbia, mereka tetap berpeluang tampil di Piala Dunia U-20 2023 lewat jalur play off. Nantinya tim penghuni peringkat ketiga Grup A dan B memperebutkan satu tiket tersisa.
