WANHEARTNEWS.COM - Hubungan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan PDIP kian memanas.
Bahkan usaha Ganjar menangani kemiskinan di Jateng hanya dianggap sebagai pencitraan semata.
Menurut politikus PDIP Saiful Huda usaha tersebut ebih banyak pencitraan untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas menuju Pilpres 2024.
“Gaya penanganan kemiskinan yang dilakukan oleh Gubernur cenderung perseorangan dan bukan mengedepankan program, hanya pencitraan semata,” katanya.
Saiful Huda menilai jika hanya pencitraan, Ganjar bakal dinilai sulit untuk mengentaskan kemiskinan di Jateng.
“Gaya seperti itu tak akan bisa mengentaskan kemiskinan di Jateng yang saat ini mencapai 11,7 persen atau sekitar 4,1 juta jiwa,” ungkapnya.
Saiful menambahkan, cara mengatasi kemiskinan tidak dengan cara memberikan bantuan orang per orang.
Penurunan kemiskinan hanya bisa dilakukan dengan intervensi program dan kebijakan anggaran.
“Penurunan kemiskinan sebaiknya fokus ke program. Bisa melalui pertanian, peternakan, perikanan, infrastruktur yang berdaya ungkit ekonomi atau lainnya. Apa yang dilakukan Beliau (Ganjar Pranowo) adalah man to man marking (orang per orang),” tegas Saiful.
Menurutnya, jika seorang pejabat melakukan kebijakan penyelesaian persoalan secara man to man marking, maka cenderung bisa dibilang hanya pencitraan semata.
Saiful mengingatkan Ganjar Pranowo yang juga merupakan sebagai petugas partai yang diusung sebagai kepala daerah mestinya fokus.
Ia tak setuju jika seorang pejabat bergaya seperti youtuber yang seolah mencari orang miskin lalu diviralkan di medsos.
Kemudian banyak orang yang bersimpati dan membantu. poskota