SIAP MASUK NERAKA ?!?!?!
"Melihat calon penghuni surga yang suka marah-marah itu, saya jadi semakin tidak berminat masuk surga. Malas ketemu mereka."
"Kalau surga milik kaummu, biarkan kami di neraka dengan kebhinekaan."
Di atas itu, cuma contoh 2 petikan status. Masih ada yang lainnya dengan pemikiran serupa.
Kadang kedangkalan ilmu yang ditunggangi kesombongan membuat sebagian orang pengen tampil bijak.
Muara asalnya, tidak mau atau malas ikut pengajian dan belajar agama. Kesamaan lain pun akan tampak dari orang-orang seperti itu. Malas ke masjid, malas atau bahkan tidak tahu baca Al Qur'an, dll.
Dalam pemikiran mereka, semua yang berpakaian "nampak islami" itu cuma kedok. Tidak ada orang berpenampilan islami yang baik. Pikiran mereka sudah dipenuhi prasangka negatif secara total terhadap orang-orang yang suka berpenampilan simbol islami. Baju koko, gamis, sorban, adalah sesuatu yang memuakkan bagi mereka untuk dipandang.
Di dunia ini, silakan merasa "mampu masuk neraka", tapi di akhirat lain lagi yang bakalan terjadi.
Allah ta'ala memberikan peringatan:
وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ
يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ
"Dan pada hari itu DIPERLIHATKAN NERAKA JAHANAM; pada hari itu sadarlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi kesadaran itu baginya. Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". (QS. Al Fajr: 23 - 24)
Di akhirat, baru diperlihatkan neraka, manusia yang dulu merasa hebat dan ingkar di dunia, akan langsung sadar dengan kesalahan cara berpikirnya. Tapi sudah tidak ada kesempatan memperbaiki diri.
Jadi selagi masih hidup, rajin-rajinlah pelajari agama kita (Islam), agar tidak jatuh pada kesalahan berpikir.
Tapi kalau memang serius mau masuk neraka, maka itu hak mereka.
Wallahu'alam bish-showwab.
(Ustadz Muhammad Armansal)