Kelompok muslim yang dimaksud Surya Paloh ditengarai berada dalam barisan pendukung Anies Baswedan yang selama ini berideologi Takfiri.
Menurut Paloh, kelompok muslim jenis ini adalah biang dari perpecahan masyarakat. Manuver mereka tampak menguat saat digelarnya Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.
"Ada yang sedikit-sedikit kafir, kamu masuk neraka. Apa ini memveto orang masuk neraka? Siapa anda? Lalu Tidak boleh bersalaman karena itu lain agama dengan kamu. Hancurlah berbangsa kita dengan yang seperti ini," ujar Surya Paloh di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/06/2022).
Surya Paloh tampak resah dengan sebagian kelompok yang mengaku ingin memurnikan ajaran Islam ini.
Apalagi, mereka selama ini banyak bercokol di internal pendukung Anies Baswedan. Publik biasanya mengasosiasikan kelompok tersebut ada pada barisan Persaudaraan Alumni atau PA 212.
"Pandangan negatif terhadap satu sama lain harus dihilangkan. Kita tidak akan menjadi bangsa yang maju kalau seperti ini," sambungnya.
Paloh lantas mengingatkan Indonesia membutuhkan pemimpin yang punya keteladanan dengan persoalan dari ujung sampai pangkal ini.
Di sisi lain, seluruh masyarakat juga harus bergotong-royong menyelesaikan masalah tersebut.
"Tidak bisa hanya presiden saja, pemerintah atau bahkan Parpol saja. Ini tugas kita semua sebagai bagian dari integral bangsa Indonesia. Kita tidak bisa diam dan harus memberi kontribusi maksimal," katanya lagi.
Paloh menambahkan, jika melihat Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang di negara ini, seharusnya Indonesia bisa menjadi bangsa besar.
"Indonesia kita punya Sumber Daya Alam (SDA) melimpah luar biasa, kita seharusnya bisa memanfaatkannya. Di samping itu, kalau melihat Sumber Daya Manusia (SDM) lebih dari cukup. Kita padasarnya punya modal untuk jadi bangsa besar," pungkasnya.
Sumbar: Poskota