WANHEARTNEWS.COM - Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut tak mungkin mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden karena menuding Anies bermasalah dengan intoleransi dan korupsi.
"Sudah sangat jelas bahwa PSI tidak akan mendukung Mas Anies di Pilpres 2024. Kami memeluk teguh prinsip antiintoleransi dan antikorupsi. Maka, tak mungkin kami mendukung kandidat yang bermasalah dalam dua atau salah satu prinsip tersebut," kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie dalam keterangan pers tertulis, Minggu (19/6/2022).
Atas tuduhan ini, NasDem dengan keras membantah pernyataan PSI.
"Kita bisa lihat tingkat akseptabilitas (penerimaan) seorang Anies Baswedan ternyata cukup tinggi. Kan kita bisa lihat lewat perangkat-perangkat yang ada. Apakah Anies ditolak oleh komunitas minoritas? Nggak rasanya. Apakah Anies diskriminatif terhadap mereka? Kan tidak," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya, saat dihubungi, Minggu (19/6/2022), dilansir detikcom.
"Sebagai seorang gubernur maupun pribadi, sosok Anies tidak menunjukkan hal-hal semacam itu. Dia juga justru bisa masuk ke semua golongan dan kelompok," ujarnya.
Kemudian, Willy juga menyebut Anies tidak tersandung dengan korupsi. Tidak ada yang membuktikan bahwa Anies terkena kasus korupsi.
"Demikian juga soal tuduhan korupsi. Kan ada lembaga antirasuah. Ada KPK, kejaksaan, dan kepolisian. Kalau memang ada kan tinggal dilaporkan saja. Kenyataannya kan tidak!" kata Willy.
Willy menyebut tuduhan terhadap Anies tidak mendasar. Baik soal Anies intoleransi maupun korupsi.
"Dari ukuran yang sederhana saja tuduhan teman teman PSI itu menjadi kurang berdasar. Di sisi lain, apa yang dilakukan oleh PSI menjadi semata soal propaganda saja. Semacam upaya labeling terhadap sosok tertentu yang dalam hal ini terhadap Anies," katanya.
Willy menyebut PSI seharusnya merangkul semua orang tanpa melabeli.
"Kalau PSI adalah partai yang toleran mestinya yang dilakukan adalah mengajak semua pihak untuk membangun iklim kehidupan sosial yang toleran, yang membuat siapapun jadi kewalahan untuk bersikap intoleran. Jangan malah menuduh si A atau si B intoleran. Labeling semacam itu selain terasa kekanak-kanakan juga membuat orang yang tadinya toleran malah bisa benar benar jadi intoleran," ujarnya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi nama yang paling direkomendasikan sebagai calon presiden 2024 dari Partai NasDem dalam Rakernas NasDem yang baru saja digelar pada 15-17 Juni 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Anies tercatat didukung oleh 32 DPW NasDem dari total 34 DPW provinsi.(*)