Negeriku Terbelah Makin Dalam -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Negeriku Terbelah Makin Dalam

Rabu, 01 Juni 2022 | Juni 01, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-01T15:21:19Z
Negeriku Terbelah Makin Dalam

Oleh: T Gusmand

Tinggal 3 hari lagi ajang balapan mobil listrik Formula E Jakarta atau Jakarta E-Prix 2022 akan digelar di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara. Menurut panitia pelaksana semua persiapan sudah rampung 100 persen dan balapan mobil listrik Formula E siap digelar.

Tidak bisa dipungkiri, dari awal proses perencanaan dan pembangunan sirkuit Formula E ini memang sarat hambatan dan tantangan. Mulai dari penentuan lokasi sirkuit yang awalnya direncanakan di Monas yang tidak disetujui Pemerintah Pusat dan akhirnya berlokasi di Ancol seperti sekarang ini.

Begitu juga dalam tahapan pembangunannya juga mendapat tantangan luar biasa dari pihak-pihak yang tidak suka hajatan ini berlangsung sukses.

Bisa dibilang tiada hari tanpa kritik keras, celaan bahkan ada yang pesimis gelaran Formula E tidak akan terjadi. Jadi "sangat luar biasa" ditengah iklim yang tidak kondusif itu panitia pembangunan masih bisa merampungkan sirkuit tepat waktu.

Dan setelah sirkuit selesai hambatan itu sepertinya juga belum mereda. 

Menurut berita terbaru, pelaksanaan Formula E sudah ada Sponsor utama yakni ABB dan 9 perusahaan asing lainnya. Disamping itu juga sudah ada tujuh perusaahan lokal yang akan menjadi sponsor, kata Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Sabtu (28/5/2022).

Sahroni menyebut, tujuh perusahaan dalam negeri tersebut yaitu retailer gawai Erafone, Bank Arta Graha Internasional, Hotel Discovery Ancol, Gulavit, Electronic City, Paprika, dan MS Glow for Men yang nilainya mencapai Rp. 100 Milyar. Update per hari ini tanggal 1 Juni 2022, total sudah 31 perusahaan swasta global dan lokal yang sudah konfirm jadi sponsor.

Menurut  Ahmad Sahroni lagi, sangat disayangkan sampai tanggal 29 Mei 2022 Panitia Formula E belum juga mendapatkan sinyal BUMN akan ikut sebagai sponsor. Ahmad Sahroni mengungkapkan, ia telah menyerahkan langsung proposal ke Erick Thohir. Proposal itu diajukan tak lama usai Presiden Joko Widodo meninjau lokasi sirkuit Formula E di Ancol pada 25 April lalu. Tapi sampai sekarang Menteri BUMN Erick Tohir belum memberikan respon. 

Secara terpisah Erick menyatakan belum ada perintah dari Presiden. Untuk diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir merespons kemungkinan BUMN membantu penyelenggaraan event balapan mobil listrik Formula E di Jakarta. 

Erick mengaku sangat tergantung dari arahan pemerintah pusat, khususnya Presiden Jokowi untuk terlibat menyukseskan even internasional, termasuk Formula E dalam rangka mempromosikan Indonesia. 


Agak aneh memang respon Erick Tohir Padahal Presiden Jokowi sendiri sudah memberikan sinyal mendukung Formula E dengan melakukan kunjungan ke lokasi sirkuit Formula E di Ancol 25 April yang lalu dan bahkan kabar terbaru beliau akan ikut menyaksikan gelaran lomba secara langsung.

Kilas Balik MotoGP Mandalika

Kilas balik pelaksanaan MotoGP Mandalika, betapa gegap gempitanya beberapa BUMN jadi sponsor, diantaranya PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., PT PGN Tbk. sebagai venue partner.

Bahkan PT Pertamina (Persero) bertindak sebagai "track naming right" sehingga grand prix resmi menyandang nama 'Pertamina Grand Prix of MotoGP Mandalika'.

Setali 3 uang, Kenterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga demikian aktif mempromosikan MotoGP Mandalika. Bahkan Sandiaga Salahuddin Uno sampai ikut menjajal motor Ducati Desmosedici GP21 di paddock Gresini Racing.

Luar biasa usaha BUMN dan Menparekraf dalam mensukseskan gelaran MotoGP Mandalika. Tidak ada yang salah malah memang harusnya begitu sebagai BUMN dan pejabat negara mempunyai tugas mensukseskan setiap program pemerintah diseluruh sektor tak terkecuali disektor olahraga.

Sponsor Asing Formula E

Beberapa sponsor asing dari luar negeri sejak dari awal mereka sudah berkomitmen untuk mensponsori hajatan ini. Tidak mungkin mereka akan mengeluarkan dana yang tidak sedikit sebagai sponsor kalau hajatan ini tidak menguntungkan dari segi perhitungan bisnis. 

Dan sangat disayangkan BUMN tidak bisa melihat peluang ini. BUMN tidak perlu jauh-jauh lagi menjadi sponsor event internasional yang dilangsungkan di luar negri untuk mengenalkan produknya dan sudah pasti biayanya jauh lebih mahal dibanding kalau mensponsori event internasional di negeri sendiri.

Bayangkan, 170 negara akan melihat perlombaan ini secara live. Suatu sarana yang sangat efektif bagi perusahaan BUMN agar produk-produknya dikenal dunia. 

Disamping itu event ini juga sangat bagus sebagai sarana mempromosikan potensi pariwisata DKI khususnya dan Indonesia pada umumnya yang selama ini sangat aktif dipromosikan oleh pemerintah dalam hal ini oleh Kemenparekraf sebagai kementrian terkait. Ironi kalau kemenparekraf seolah tidak melihat potensi ini.

Bahkan tidak berlebihan kalau Esemka sebagai produk andalan otomotif Indonesia yang berambisi mengalahkan Tesla, ikut menjadi sponsor, bahkan kalau perlu sebagai sponsor utama dalam gelaran Formula E ini agar produknya lebih dikenal dunia.

Sportifitas

Sesuai dengan moto olah raga menjujung tinggi sportifitas yang tidak mengenal sekat-sekat suku, agama, ras apalagi pilihan dan persaingan politik. Moto ini hanya tinggal moto, persaingan pilpres sudah semakin jauh merusak persatuan dan kesatuan bangsa dan sportifitas.
 
Sebagai elit pemerintahan dan politik yang sudah mapan, respon Erick dan Sandi sangat kurang bijak menyikapi mana tugasnya sebagai pejabat negara dan mana sebagai politisi. 

Sebagai pejabat negara seharusnya lebih mengedepankan dan mensukseskan seluruh program-program pemerintah tanpa pengecualian. Bukankah Formula E yang akan berlangsung lokasinya di DKI? Dan DKI masih bagian terintegrasi dari NKRI?

Kalau dulu pembelahan itu masih dianggap hanya di lingkaran grass root, sekarang sepertinya semakin mendalam sampai ketingkat elit.

Janganlah sampai pembelahan bangsa ini semakin berlarut-larut dan semakin dalam, dan jangan juga sampai ada anggapan masyarakat bahwa MotoGP Mandalika adalah hajatan cebong dan Formula E hajatanya kadrun.

Jangan sampai!

(*)
×
Berita Terbaru Update
close