WANHEARTNEWS.COM - Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, merespon pernyataan Nicho Silalahi yang menyindir Gubernur DKI Anies Baswedan yang menginstruksikan seluruh masjid menggelar salat gaib untuk putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Adapun sebelumnya Nicho menyatakan nasib nahas yang menimpa Eril memang bencana kemanusiaan, hanya saja ketika warga lainnya mengalami nasib yang sama, sikap Anies Baswedan justru terkesan acuh, tidak ada tindakan apapun yang ditunjukan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Menanggapi hal itu, Eko menyebut pernyataan Nicho yang membandingkan ucapan pejabat atas meninggalnya Eril dengan rakyat biasa adalah bagian mempolitisasi musibah yang dialami Ridwan Kamil.
“Astagah… Orng ini benar-benar gak punya otak. Bahkan musibah yang memilukan pun dipolitisir,” kata Eko Kuntadhi dikutip di akun Twitter-nya, Minggu 5 Juni 2022.
Sebelumnya, Nicho mengatakan ada perbedaan perlakuan ketika anak dari seorang tokoh politik meninggal dunia dengan kejadian pembantaian laskar FPI di KM 50.
Nicho Silalahi mempertanyakan soal Eril yang menjadi korban tenggelam di Sungai Aare, Swiss disebut sebagai bencana kemanusiaan.
Ia juga membandingkannya ketika rakyat yang dibantai, hal tersebut dinilai bukan sebuah bencana kemanusiaan melainkan angka statistik semata.
“Satu orang meninggal itu bencana kemanusiaan tapi giliran rakyat dibantai cuma angka statistik,” ujar Nicho Silalahi, dikutip dari akun Twitter @Nicho_Silalahi.
Lebih lanjut lagi, Nicho Silalahi menyebut perbedaan persepsi tersebut bisa terjadi karena Eril merupakan anak dari kawannya sendiri.
“Beginilah watak penguasa saat anak koleganya menjadi korban tapi dia diam saat rakyat dibantai seperti kejadian KM 50 dll,” tutur Nicho Silalahi.
Sumber: Poskota