Pesan Agum Gumelar untuk Purn TNI yang Berpolitik: Jangan Teriak-teriak di Jalan, Memaki Pemerintah! -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pesan Agum Gumelar untuk Purn TNI yang Berpolitik: Jangan Teriak-teriak di Jalan, Memaki Pemerintah!

Kamis, 23 Juni 2022 | Juni 23, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-23T13:24:09Z

WANHEARTNEWS.COM - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni (DPP IKAL) Lemhannas Jenderal TNI Purnawirawan Agum Gumelar menyebut hal yang wajar apabila ada anggota TNI yang memiliki ambisi politik tertentu ketika sudah memasuki masa purna tugas. Ia menilai itu sama sekali tidak dilarang dan tidak bertentangan dengan aturan yang ada.

Hal ini disampaikan Agum dalam acara silaturahim DPP IKAL-Lemhannas dengan Forum Pemimpin Redaksi atau Jurnalis senior, yang bertajuk “Menyikapi Bahaya Terorisme Memasuki Tahun Politik" di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).

"Katakanlah bahwasannya purnawirawan itu punya ambisi politik, punya agenda politik itu hal yang wajar, karena sudah purna tugas, itu tidak salah," kata Agum.

Sebelum mengutarakan hal tersebut, awalnya Agum mengungkap bahwa ada purnawirawan TNI yang berbelot sebagai penentang pancasila. Agum mengaku menemui orang seperti itu ketika dirinya menghadiri acara reunian angkatannya ketika menjadi anggota TNI.

Lantas Agum menyarankan agar siapapun yang memang memilki ambisi atau agenda politik tertentu agar disalurkan melalui mekanisme yang sudah diatur oleh pemerintah. Agum tidak ingin adanya perbuatan-perbuatan di luar sistem yang hanya membuat buat suasana jadi gaduh.

"Kalau punya ambisi politik punya agenda politik, lakukanlah lewat jalur sistem, jangan di luar sistem, jangan lari teriak-teriak di jalan memaki pemerintah, tidak seperti itu," tuturnya.

Agum menjelaskan, semestinya masyarakat Indonesia ini bersyukur karena diberikan anugerah yang besar oleh tuhan berupa kekayaan alam, letak geografis yang strategis, hingga jumlah penduduk yang besar.

Dengan anugerah yang diberikan oleh Tuhan ini, semestinya tidak ada alasan buat bangsa Indonesia tidak menjadi bangsa yang besar. Tapi kemudian ada satu penyebab yang membuat Indonesia tersendat untuk bisa menjadi bangsa yang besar. Penyebab itu masih menjamur di Tanah Air yang perlu untuk dicegah dan diantisipasi.

"Tapi mengapa ko kita tersendat menuju kesana, jawabannya adalah karena terlalu banyak kegaduhan-kegaduhan yang kita buat, oleh karena nya kami IKAL menyadari akan hal ini, kami sangat mencegah, mungkin bereaksi keras kepada mereka-mereka yang menciptakan kegaduhan," ungkapnya.

Sumber: populis
×
Berita Terbaru Update
close