WANHEARTNEWS.COM - Rencana pembatasan kuota pengunjung dan kenaikan tarif untuk naik ke area stupa Candi Borobudur yang belum lama ini diumumkan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terus menuai kritik.
Fraksi PKS menilai, alasan kenaikan dengan dalih menjaga warisan budaya dunia tersebut merupakan bukti nyata inkonsistensi pemerintah. Terlebih Candi Borobudur telah ditetapkan sebagai destinasi superprioritas.
Demikian ditegaskan Sekretaris Fraksi PKS DPR RI Ledia Hanifa Amalia dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/6).
“Inkonsistensi Pemerintah sangat nyata disini. Borobudur sudah ditetapkan sebagai destinasi superprioritas bukan destinasi konservasi,” tegas Ledia Hanifa.
Seharusnya, kata Ledia, ketika destinasi superprioritas ditetapkan, Pemerintah bisa melakukan berbagai cara untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan dengan segala konsekuensinya.
“Karenanya harus dipikirkan bagaimana caranya agar bisa mendatangkan wisatawan yang banyak untuk mendapat penghasilan yang banyak. Secara logika memang berarti tiket tidak boleh mahal,” sesalnya.
Anggota Komisi X DPR RI ini menyebutkan bahwa Pemerintah baru bisa menaikkan tarif Candi Borobudur apabila ditetapkan menjadi destinasi konservasi. Sebab, ketika diberlakukan destinasi konservasi membuat pembatasan pengunjung harus dilakukan demi menjaga kelestarian Candi Borobudur.
“Destinasi konservasi akan sangat membatasi wisatawan yang hadir karena menjaga kondisi Borobudur yang sudah mulai rusak dan perlu konservasi secara serius. Wajar jika tiket masuknya mahal karena memang harus dibatasi jumlah orangnya,” demikian Ledia Hanifa.
Menko Luhut akan membatasi pengunjung Candi Borobudur dan menerapkan tarif baru untuk tiket naik ke Candi Borobudur. Pengunjung lokal atau turis lokal nantinya diharuskan membayar tiket naik ke Candi Borobudur Rp 750.000.
Ia menargetkan, dengan ketetapan aturan tiket masuk Borobudur yang baru, jumlah kunjungan wisatawan ke candi Budha itu 1.200 orang per hari.
Sementara untuk wisatawan mancanegara, lanjut Luhut, bakal dikenakan tiket naik ke Candi Borobudur 100 dollar AS atau jika dirupiahkan setara dengan Rp 1.443.000 (kurs Rp 14.400) atau hampir dua kali lipat dari harga tiket kategori yang sama untuk turis lokal.
Sumber: RMOL