WANHEARTNEWS.COM - Pujian Presiden Joko Widodo kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang dianggap sebagai sosok seorang ibu dianggap cuma sebagai permainan politik ular.
Analisis tersebut disampaikan Direktur Political dan Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menanggapi momentum pertemuan Jokowi dan Megawati di acara peresmian Masjid At-Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu kemarin (8/6).
"Jadi ada sikap yang terlihat tak tulus dari Jokowi yang menyatakan Mega sama seperti ibunya," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/6).
Jerry memandang, ketidakhadiran Megawati di acara pernikahan adiknya, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, telah membuat Jokowi ketar ketir tentang hubungannya yang dilihat publik semakin merenggang.
Dari hal tersebut, lulusan doktoral komunikasi politik American Global University ini melihat ketakutan terbesar Jokowi akan kerenggangan hubungannya dengan Megawati bakal menentukan nasib anak dan menantunya yang kini tengah berkarier di dunia politik lewat PDIP.
"Jokowi mulai berpikir jika dia memasang jarak dan tak sejalan dengan Megawati, bisa saja masa depan anaknya yang diusung PDIP yakni Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan menantunya Bobby Nasution yang menjabat Walikota Medan, ditendang dari PDIP," tuturnya.
Oleh karena itu, Jerry menilai komunikasi Jokowi hanya sekadar trik untuk mengelabui publik juga PDIP, agar tujuan politiknya bisa tercapai.
"Saya pastikan politik ular atau cerdik dimainkan Jokowi. Jangan terjebak dengan sandiwara Jokowi," demikian Jerry.
Sumber: RMOL