WANHEARTNEWS.COM - Dai ternama, Ustaz Yusuf Mansur (UYM) mempersilahkan berbagai pihak untuk menyampaikan opini atau membuat narasi apa saja mengenai dirinya. Hal itu dikatakannya di tengah beragam opini yang berkembang menyusul kedatangan puluhan orang ke rumah da'i tersebut.
"Silahkan saja semua bebas bernarasi apa aja, membentuk opini apa aja, menyiratkan dan menyudutkan dengan opini apa aja. Termasuk menghukumi dan menghakimi duluan, tanpa menunggu keputusan pengadilan. Silahkan aja,"jelas UYM melalui pesan singkat, Selasa (21/6/2022) malam.
"Ini akan memperberat mereka sendiri di kemudian hari, dengan izin Allah. Baik di mata Allah, maupun di mata hukum. Insya Allah. Allah Bener-Bener gak bakal tidur dan ga bakal tinggal diam. Saya dan kawan-kawan Daqu, yakin itu," tambahnya.
Sebelumnya, rumah Ustaz Yusuf Mansur di Kota Tangerang, didatangi puluhan orang yang mengaku ditipu oleh UYM pada Senin (20/6/2022). Mereka mengaku orang-orang yang terkait kasus investasi batu bara yang melibatkan jamaah Masjid Darussalam, Kota Wisata Cibubur.
UYM kemudian menjelaskan, telah menyerahkan masalah gugatan-gugatan yang diterimanya kepada kuasa hukum. Kemudian dia meyakinkan akan mengikuti jalannya proses hukum yang ada.
Dia mengatakan, bahkan dalam waktu dekat akan ada pembacaan putusan terkait gugatan yang diarahkan kepadanya di PN Tangerang. Terkait ini, ia meminta doa agar diberikan keputusan terbaik.
"Dari lubuk hati terdalam, doain. Untuk keputusan terbaik dari Allah. Saya mau belajar manut, ikhlas, ridha. Dan sangat mau belajar percaya sama Allah,"ujarnya.
"Semoga Allah mengampuni saya, mengasihi saya, merahmati saya, dan membebaskan saya dari segala tuduhan penipuan dan narasi-narasi yang dibangun siapa saja yang niatnya jelek,"tambahnya.
Ustaz Yusuf Mansur menjelaskan bahwa dirinya saat ini sedang berada di Hadramaut, Yaman dalam rangka kerja sama Daqu dengan lembaga-lembaga pendidikan di negara tersebut. Berbagai kegiatan lain, seperti ziarah, majlis ilmu dan lainnya juga menjadi bagian dari kegiatannya di Yaman.
Sumber: populis