WANHEARTNEWS.COM - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menjadi nama yang turut kuat akan dicopot dari jabatannya dalam reshuffle siang ini.
Indikasi pertama, Sofyan Djalil kemarin telah dipanggil ke Istana oleh Presiden Jokowi, kabar berhembus pemanggilan itu berkaitan dengan perombakan.
Indikasi kedua adalah beredarnya surat undangan dari Kementerian ATR/BPN bernomor 304/UND-100.TU.03/VI/2022. Isinya tentang undangan serah terima jabatan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Seiring kabar menguat itu, Penasihat Forum Korban Mafia Tanah Indonesia (FKMTI) Bambang Beathor Suryadi turut menyampaikan ucapan selamat datang kepada mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang kemarin sudah bertemu Jokowi di Istana. Hadi dikabarkan akan pengganti Sofyan Djalil di Kementerian ATR/BPN.
“Selamat datang Marsekal Hadi Tjahjanto di sarang ular. Dengan motto tegas, tega, tatag (humble) membenar ATR/BPN,” ujar Beathor kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/6).
Beathor mengingatkan bahwa banyak problem bermunculan atas tingkah laku pejabat BPN/ATR di kasus-kasus pertanahan. Dirinya bahkan berjibaku langsung dalam kasus-kasus yang akhirnya membuat amarah publik tersulut itu, mulai dari kehilangan warkah, double SHM di lokasi yang sama, dan kasus tanah lainnya.
“Intinya, Pak Hadi harus punya sistem, seleksi pejabat, promosi, mutasi, dan lainnya. BPN/ATR ini butuh kekuatan keberanian untuk punishment, tidakan tegas atas penyimpangan-penyimpangan itu,” ujar mantan Ketua Majelis ProDEM itu.
Diingatkan Beathor bahwa Jokowi sempat menaruh harapan besar pada Menteri Sofyam Djalil, yang bukan pejabat karir. Diharapkan kehadiran Sofyan Djalil mampu menindak para pegawao nakal di kementerian tersebut.
“Tapi nyatanya gagal,” sambung Beathor.
“Jadi kami berharap kehadiran Pak Hadi, mantan militer tentu punya keberanian yang teruji,” tutupnya.
Sumber: RMOL